5 menit lagi bel berbunyi tapi THE DARK ini masih berdiam di parkiran sekolah mengobrol tidak jelas. Sampai akhirnya ke 5 cowok tampan itu mulai melangkah di koridor.
"Geng pertama di sekolah kok jadi babu" ucap Angela---kakak kelas 12--- yang katanya tidak menyukai THE DARK ataupun THE BLACK.
Angela. Cewek yang di kenal sebagai perusak hubungan orang ini, selalu saja menghujat kedua geng itu. Melihat kejadian kemarin antara THE BLACK dan THE DARK membuat mulutnya sangat gatal ingin terus mencibir.
"Masih untung lo cewek kalo cowok udah abis di tempat kali dari tadi" jawab Chiko yang masih bisa tak terpancing oleh perkataan Angela.
Angela hanya tertawa menatap THE DARK dengan sangat rendah. "Kok cewek-cewek sini suka banget ya sama geng ini. Bagusnya apa coba?" ucap Angela pada kedua temannya yang berada di sampingnya.
"Heh, PHO! Lo buta apa gimana? Ya jelas lah cewek di sekolah ini naksir kita-kita, secara kita itu ganteng, kaya juga iya. Mau ngomong apa lo?!" kini berganti Bryan yang menjawab.
"Idih pede lo ketinggian. Mau lo kaya, ganteng atau apalah itu gue tetep ga suka sama kalian!"
"Emang yang suka sama lo siapa?" jawab Kenan dengan datarnya menatap Angela.
"Banyak lah. Pake di tanya lagi"
"Yang suka sama lo tuh yang rabun doang" timpal Daniel.
"Dari pada kalian. Katanya paling berkuasa, tapi kemaren jadi babu nya cewek-cewek yang bawain belanjaan. Lucu banget" Angela terus saja tertawa membuat Kenan hampir saja kehabisan kesabarannya dengan tingkah kakak kelas yang gila ini.
Baru saja Kenan ingin melangkah mendekati Angela tiba-tiba Zetlyn menyalipnya mendahului, dan tak di sangka ia menarik rambut Angela yang di kuncir kuda itu, membuat Angela sontak berteriak.
"Jaga omongan lo kak! Ga mau kena masalah ga usah ngusik orang. Hidup-hidup orang terserah orang, ngapain lo yang ribet?! Mau jadi babu kek, atau jadi gembel sekalian itu bukan urusan lo!" ucap Zetlyn berlalu pergi membuat Angela sangat marah dan akhirnya meninggalkan cowok-cowok itu yang masih diam terkejut melihat Zetlyn.
"Ga salah sih di bilang ganas" kata Daniel yang masih menatap punggung Zetlyn sebelum akhirnya menghilang.
"Bener lo, Nil. Sampe kaget gue" sahut Bryan
"Ternyata gosip di sini ga ada yang salah" Genta menambahi.
Sejak tadi Zetlyn berjalan di belakang THE DARK. Ia juga melihat dan mendengar drama antara geng itu dan Angela, tapi ia hanya diam. Sampai akhirnya ia geram dengan tingkah Angela baru lah Zetlyn melangkah mendahului cowok-cowok itu dan dengan berani melawan kakak kelasnya.
Awalnya Zetlyn tak mau ikut campur tapi lama-kelamaan, diam-diam emosi Zetlyn mulai tersulut mendengar ocehan itu.----------
"Baru dateng?" tanya Vano yang menjajarkan langkahnya dengan langkah Zetlyn.
"Iya"
"Kenapa ga bilang? Kan bisa gue jemput"
"Ga perlu. Gue yang kesiangan kok"
"Terus lo kesini naik apa?" tanya Vano lagi.
"Mobil. Kenapa?"
"Lo kapan sih berangkat sendiri? Ga punya niatan ke sekolah naik angkot atau apa gitu? Gue kan pengen anter lo pulang"
Masih melangkah, Zetlyn menolehkan kepalanya menatap Vano. "Ngebet banget sih lo" tak menjawab cowok blasteran itu pun hanya tertawa menambah ketampanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GENGS
Dla nastolatkówKisah geng badboy dan badgirl yang tak mau kalah saing, kedua geng inilah yang cukup di segani oleh setiap murid. Bisa di bilang mereka adalah musuh bebuyutan yang selalu membuat onar. Akan berujung seperti apa mereka akhirnya? Ntahlah.