Bel pulang akhirnya berbunyi, Zetlyn melirik jam tangannya dengan heran. Kini jarum jam di tangannya itu menunjukan pukul 12 siang.
"Kok bel? Itu bel pulang?""Ganti pelajaran kali" jawab Daniel yang masih duduk di sofa.
"Pergantian pelajaran itu jam setengah satu, Daniel"
"Emang iya?"
"Lo di kelas ngapain aja sih? Tidur kan lo!" tuduh Zetlyn yang membuang tatapannya. Sudah hampir satu jam mereka duduk bersampingan, bercerita ini itu layaknya teman.
"Mikirin lo" jawab Daniel membuat Zetlyn hanya menghela napasnya, sudah tak aneh Daniel seperti itu, dan satu sekolah ini pun tahu jika Daniel menyukai Zetlyn.
Tingg..
Notifikasi datang dari handphone Zetlyn, gadis itu merogoh saku rok nya dan mengecek dari siapa notifikasi itu.
Alexyut
Woi mnyt! Dmn lo? Dah balik nichBntr ke kls
Alexyut
YRead
Zetlyn beranjak dari tempatnya membuat Daniel menatap gadis itu.
"Mau kemana sih?" tanya Daniel yang memegang pergelangan tangan Zetlyn menahannya agar tidak pergi."Balik lah"
"Bareng dong!"
Mereka berdua turun dari rooftop, terlihat sekolah yang sedikit ramai karna murid yang berhamburan ke depan gerbang.
Daniel merangkul Zetlyn, awalnya gadis itu risih, tapi risih dan sentakannya itu tak berpengaruh untuk Daniel, ia tetap saja merangkulnya.
Sepanjang koridor sekolah murid-murid menatap kearah Zetlyn dan Daniel, dengan tatapan tak percaya dan terkejut itu sudah jelas di mata mereka."Bisa ga sih ga usah rangkul-rangkul" ucap Zetlyn yang masih menatap lurus ke depan.
Daniel menoleh ke arah Zetlyn dan tertawa. "Ternyata lo gengsian juga ya"
Zetlyn bergeming, tak ingin menjawab.
"Tadi di rooftop liat gue luka lo panik mau bawa gue ke UKS, tapi sekarang gue cuma rangkul aja pake ngambek segala"
"Itu kan tadi, waktu ga ada orang. Lagian gue kan udah jelasin, gue cuma kasian sama tangan lo" jawab Zetlyn sinis.
"Berarti kalo tadi banyak orang terus lo liat gue luka kaya gini, lo ga mau nih repot-repot ngiket tangan gue pake kain sofa?" dengan sengaja Daniel sedikit mengencangkan suaranya membuat orang di sekitar menoleh ke arah mereka.
Zetlyn memberhentikan langkahnya menoleh menatap Daniel. "Itu mulut lemesnya nurun ya dari ketua lo!"
"Ampun beb ampun, gitu aja marah. Gemesin banget tau ga? Jadi pengen ngajak nikah" Daniel tertawa membuat Zetlyn semakin kesal padanya.
"Ngeselin banget lo. Nyesel gue udah ngobatin tuh tangan" Gadis itu meninggalkan Daniel tapi dengan cepat ia menyusulnya. Dan, merangkulnya lagi.
"Ga boleh gitu, Lin sama calon pacar" terus saja Daniel tertawa, sedangkan Zetlyn? Ia sudah lelah menghadapi spesies seperti Daniel. Hanya diam dan diam yang bisa Zetlyn lakukan.
Zetlyn memasuki kelasnya melepas rangkulan Daniel dengan kasar.
"Ga mau dadah-dadahan dulu nih sama calon pacar?" ucap Daniel menggoda Zetlyn yang sudah masuk ke dalam kelasnya. Tidak ada jawaban dari gadis itu Daniel pun melangkahkan lagi kakinya menuju kelasnya.
"Dasar calon pacar" gumamnya."Kok bisa sama Daniel?" tanya Dayra yang duduk di meja guru dan melihat adegan Daniel yang merangkul Zetlyn.
Kini kelas sepi menyisakan anggota THE BLACK yang sengaja menunggu kedatangan sang ketua.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GENGS
Teen FictionKisah geng badboy dan badgirl yang tak mau kalah saing, kedua geng inilah yang cukup di segani oleh setiap murid. Bisa di bilang mereka adalah musuh bebuyutan yang selalu membuat onar. Akan berujung seperti apa mereka akhirnya? Ntahlah.