48. GORESAN BELATI BERNAMA

336 26 2
                                    

Arga melesat pergi dengan mobilnya, belakangan hari ini ia lebih suka mengendarai mobil dari pada motornya, dengan kecepatan di atas rata-rata ia membelah jalan.
Ia menginjakan kakinya di depan warung yang kini menjadi tongkrongan geng-nya, pemilik warung itu pun sudah tidak terlihat lagi batang hidungnya karena jumlah mereka yang banyak.

"Pagi boss!!" sorak mereka berbarengan.

"Pagi" jawab Arga seadanya.

Dengan wajahnya yang datar Arga duduk di bangku yang kosong.

"Ngapa tuh muka? Suram amat" ucap salah satu dari mereka namun Arga hanya menggeleng.

Laki-laki dengan perawakannya yang tidak begitu tinggi namun kekar menghampiri Arga dengan langkahnya yang sedikit terburu-buru. Sebut saja dia Dior salah satu anak buah Arga.
"Ga, gue ada info penting banget"

Arga mengerutkan dahinya.

"Zetlyn adik lo kan?"

Arga mengangguk, ia belum mengeluarkan suaranya.

Dior dengan cepat mengeluarkan handphonenya dari saku, ia menunjukkan sebuah foto yang membuat Arga menepis lengannya, agar foto itu menjauh darinya.

Temannya yang melihat perubahan wajah Arga pun merasa penasaran, ia merebut handphone Dior dan ia pun sangat terkejut dengan foto itu.

"Zetlyn sama Kenan?" tanyanya memastikan, namun Arga hanya diam dengan tatapan yang tak bisa tergambarkan.

"Gue berani sumpah Ga, gue gak bohong, gue yakin mereka pasti ada hubungan, gue liat mereka pake mata gue sendiri" ucap Dior meyakinkan.

Arga sedikit memukul meja lalu berdiri.
"Inti ke markas! Bilang Kenan buat temuin gue, gue mau darah dia sekarang juga di ujung jalan!" Suara Arga sangat rendah, dengan nada penuh penekanan laki-laki itu terlihat sangat seram.

Arga meninggalkan tempat itu, ia memasuki mobilnya dan pergi begitu saja dengan beberapa temannya yang siap mengikuti.

----------

Zetlyn duduk termenung di dalam mobilnya, sudah cukup lama ia terdiam di parkiran sekolah itu, ntah kenapa ia enggan untuk turun dari mobil.

"Harus gimana ya gue?" gumamnya yang tengah berpikir keras.

Gadis itu terus memikirkan tentang Vanes, bagaimana caranya ia mencari info tentang musuhnya yang satu itu. Salah besar dulu ia mengganggap Vanes sepele, Zetlyn kira Vanes membencinya hanya karena Zetlyn lebih di kenal tapi sepertinya tidak, bukan itu alasan utamanya.

Tok.. Tok..

Kaca mobil Zetlyn di ketuk, gadis itu sedikit terkejut dan sadar dari lamunannya, ia membuka kaca itu dan menampakan seseorang, dengan wajah tampan yang ke barat-baratan, siapa lagi kalo bukan Vano.

"Mau pesen apa mba?" canda Vano dengan senyumannya, namun Zetlyn ya Zetlyn, ia tak akan berekspresi apa pun selain menatap Vano.

"Turun dong Lin, lo ngapain sih betah banget di mobil? Bentar lagi bel bunyi lho, ayo ke kelas bareng"

"Mager" jawab Zetlyn

Vano melebarkan senyumannya lalu membuka pintu mobil Zetlyn, tak di sangka si bule itu ternyata menggendong Zetlyn dengan sangat mudah, membuat mata Zetlyn terbuka sempurna.

"VANO! LO APA-APAAN SIH?!" marah Zetlyn yang terus memukul Vano namun cowok itu hanya tertawa melihat lucunya Zetlyn saat sedang marah.

Seseorang di ujung parkiran sangat jelas melihat aksi Vano, membuat tangannya mengepal sangat kencang, saat ingin bergegas menghampiri ternyata sosok Alexa datang lebih dulu dan mencubit pinggang Vano.

THE GENGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang