Hari ini Zetlyn tak pergi ke sekolah karna hari ini hari sabtu. Walaupun libur tak berpengaruh bagi gadis ini ia tetap harus bangun pagi. Gadis itu keluar dari kamar nya dengan rapi. Ia berjalan ke dapur mendapatkan Bi Irah tanpa sang mama. Saat ia turun dari kamar nya seluruh anggota keluarga itu tak terlihat keberadaannya seorang pun.
"Yang lain kemana bi?" tanya gadis itu dengan datar seraya mencicipi masakan Bi Irah yang masih ada di wajan."Tadi udah pada bangun sih non. Tapi bibi ga liat lagi, dari tadi bibi disini belum kemana-mana" jawab Bi Irah yang mengaduk-aduk makanan di atas wajan. Gadis itu hanya diam tak menjawab.
"Tumben non udah rapi. Mau keluar?"
"Biasa"
"Oh iya bibi lupa. Yaudah non duduk dulu mau bibi bikinin apa sarapan nya?"
"Yang udah bibi masak aja"
"Bibi baru masak nasi goreng aja non. Belum ada yang lain. Gapapa?"
"Iya gapapa" jawab gadis itu lalu mundur meninggalkan Bi irah ke meja makan. Tak lama Zetlyn duduk di meja makan lalu makanan buatan Bi Irah sudah datang.
"Hati-hati masih panas, non" ucap Bi Irah yang meletakan sepiring nasi goreng yang masih panas, dan Zetlyn hanya mengangguk singkat lalu memakan makanan itu dengan hati-hati sampai habis.
Zetlyn beranjak dari tempat nya dan Helena datang masih dengan piyama nya.
"Udah sarapan aja kamu, de". Lagi-lagi gadis itu hanya mengangguk sebagai jawaban."Ade mau ngontrol perusahaan mama ya" pamit nya dengan menyalami tangan Helena.
"Perusahaan kamu, sayang" jawab nya dengan senyum manis nya.
"Iya perusahaan aku"
"Yaudah hati-hati ya" seraya mengelus rambut Zetlyn, lalu gadis itu pergi dengan senyum simpul andalan nya.
"Si ade mau kemana ma?" tanya Ferrel yang melihat Zetlyn sudah di ambang pintu dan terduduk di sofa ruang keluarga lalu menyalakan televisi.
"Katanya mau ngontrol perusahaan nya, pa" Ferrel pun mengangguk mengerti.
Arga yang baru saja menuruni tangga dengan mata nya yang masih sayu menghampiri sang papa dan mama di ruang keluarga .
"Ade kemana ma?""Kalian tuh ya. Baru pada bangun tidur udah nanyain ade aja" tanya sang mama sedikit kecewa
"Jangan marah gitu dong, ma. Kan mama udah ada di sini jadi ga perlu di cari. Tadi Arga ke kamar nya udah ga ada, kirain udah di sini"
"Dia berangkat ke kantor, sayang"
"Oohhhh. Tumben rajin" jawab nya seraya tertawa.
"Bukan ade nya yang rajin, kamu nya yang males" kata papa nya dengan memakan beberapa buah yang Helena bawakan dari dapur tadi.
"Yaaahh... Papa mah" keluh Arga membuat Ferrel dan Helena tertawa.
----------
Gadis itu turun dari mobil nya tepat di depan pintu masuk. Mobil sport nya ia biarkan terparkir sembarangan. Lagipula Zetlyn tak akan lama berdiam disini.
Zetlyn memasuki gedung itu dengan highheels tingginya, dan dress selutut berbalut blezer hitam. Sangat elegan.
Staf yang melihat Zetlyn tersenyum ramah dan menyapa nya, tapi balasan gadis itu hanya anggukan singkat dengan wajah datar nya."Pagi non.." ucap seorang wanita cantik yang berjaga di luar ruangan Zetlyn, bisa di bilang dia adalah sekretaris Helena yang kini menjadi sekretaris nya.
"Pagi" jawab nya singkat
"Saya minta dokumen satu minggu ini ke ruangan saya. Segera" pinta Zetlyn lalu meninggalkan sekretaris itu masuk ke dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GENGS
Teen FictionKisah geng badboy dan badgirl yang tak mau kalah saing, kedua geng inilah yang cukup di segani oleh setiap murid. Bisa di bilang mereka adalah musuh bebuyutan yang selalu membuat onar. Akan berujung seperti apa mereka akhirnya? Ntahlah.