Siang ini Zetlyn, Cristy, Mora, dan Kenzie berada di markasnya yang berarti ke empat gadis ini bolos pelajaran. Namun sisa dari anggota THE BLACK itu berada di sekolah untuk memastikan gosip antara Zetlyn dan Kenan tidak sampai tersebar ke penjuru sekolah. Suasana mereka di markas dan di sekolah sangat terasa aneh karna kejadian malam tadi. Ntah harus ekspresi seperti apa yang di tunjukan anggota THE BLACK dan juga THE DARK.
"Sekarang jadinya gimana, Lin?" tanya Cristy membuka suara, karna sejak tadi ke empat gadis itu tidak ada basa-basi sama sekali padahal mereka diam di ruangan yang sama.
Zetlyn yang sedang menonton televisi pun hanya bisa diam.
Kenzie menarik nafasnya dalam-dalam, ia ikut bingung. "Gue khawatir sama Alexa, dia kan yang paling nentang lo sama Kenan?"
"Terus? Khawatirnya kenapa?" tanya Zetlyn yang langsung menatap Kenzie.
"Ya gue takut kalian ribut lah tolol"
"Ya ributin aja, apa susahnya tinggal adu jotos"
"Stres anjing! Otak lo ih bener-bener ya. Gak habis pikir gue"
Zetlyn membuang tatapannya pada layar televisi lagi, namun di dalam otaknya ia tak tahu apa yang harus ia lakukan jika sudah seperti ini. Malam pun tidurnya terganggu karna memikirkan orang-orang di lingkungannya dan akan berakhir bagaimana nantinya.
"Ini yang di sekolah gak ada info lagi apa?!Kesebar gak sih sebenernya?" cemas Cristy yang terus mengecek handphonenya.
"Kalo malem gak ada penyusup masuk ke tempat Kak Arga gue rasa sih aman-aman aja" sahut Mora
"Terus kalo bocor? Siapa yang bocorin menurut lo?" tanya Kenzie dengan cepat.
"Antara penyusup sama Megalion"
"Iya juga ya, gak mungkin kan di antara kita atau di antara THE DARK yang nyebarin?" jawab Cristy dengan sedikit senyumannya.
"Hanya tuhan yang tau"
"Kesebar malah bagus kan? Gue gak perlu drama-drama lagi sama Kenan" celetuk Zetlyn membuat mereka terdiam sesaat.
Kenzie menatap Zetlyn dengan tajam. "Kita anggota THE BLACK belum siap nerima itu semua Lin. THE DARK itu musuh bebuyutan kita. Bulan depan kenaikan kelas, gue gak mau nama THE BLACK jelek di mata orang-orang apalagi di mata adik kelas yang baru masuk. Kita bakal dipermaluin Lin karna yang dulunya selalu bermasalah, ribut brutal ini itu tiba-tiba jadi pacar. Gue udah kebayang gimana omongan orang yang bakal bilang kita nelen ludah sendirilah, benci jadi cintalah, kayak gak ada yang lain ajalah, itu udah pasti gue denger pake kuping gue sendiri, Lin! Lo gak mikir kesitu? Hah?!"
Gadis yang di ceramahi itu hanya bisa diam membalas tatapan tajam yang Kenzie berikan.
"Nama kita udah jauh dari gosip panas Lin, gue takut kalo itu beneran terjadi yang ada kita meledak, gue gak mau kalo kita ribut sana-sini karna nyinyiran orang doang. Dan, gosip itu gak cuma kesebar di TARUNA JAYA aja, pasti bakal keluar juga, yang ujung-ujungnya ini jadi bahan ejekan kita di luar"
"Ya mau gimana lagi anjing?!! Gue juga gak tau kenapa gue sama Kenan jadi punya perasaan! Lo tau gak kenapa gue keliatan bodo amat? GUE CAPE, ZI!! Gue pusing ini harus gimana itu harus gimana, gue juga mikirin kalian semua, gue mikirin musuh-musuh kita di luar, nasib kita di sekolah, omongan jelek atau yang lainnya gue mikir Zi, gue mikir!!!" jawab Zetlyn dengan nada tingginya.
"Gak cuma itu aja, inget, gue juga harus ngurusin Arga! Kakak gue sendiri! Kalian pikir gue keliatan cuek, keliatan bodo amat tuh beneran bodo amat?! Gue punya otak bangsat! Gue juga tau ini bukan masalah kecil!! Sakit tau gak kepala gue mikirin beginian. Gue tau ini semua salah gue, sepenuhnya emang salah gue, gue tau anjing! Kalo kalian desak gue terus dengan opini-opini kalian, dengan pertanyaan kalian yang bingung ini harus gimana gue gak sanggup, mending lo semua bunuh gue! Dipikir gampang kali nyari jalan keluarnya!!" jantung Zetlyn saat ini berdegup sangat kencang karna omongannya yang penuh dengan emosi, nafasnya tak karuan membuat sekujur tubuhnya merasa panas. Gadis itu beranjak dari duduknya, meninggalkan mereka yang terdiam dan memasuki kamar dengan membanting pintunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GENGS
Teen FictionKisah geng badboy dan badgirl yang tak mau kalah saing, kedua geng inilah yang cukup di segani oleh setiap murid. Bisa di bilang mereka adalah musuh bebuyutan yang selalu membuat onar. Akan berujung seperti apa mereka akhirnya? Ntahlah.