Bel pulang sudah terdengar, semua murid-murid itu sudah membereskan semua bukunya untuk di masukan ke dalam tas. Mereka pun keluar kelas dan berbondong-bondong menuju gerbang.
"Lin, lo ga bawa mobil kan?" tanya Vano yang datang tiba-tiba membuat THE BLACK cukup terkejut.
"Ga usah ngagetin juga kali, Van"
"Sorry deh. Balik sama gue ya?" pinta Vano dengan wajah yang memohon.
"Dia balik sama gue" Bryan yang baru datang menarik tangan Zetlyn untuk pergi, tapi di tahan oleh Vano.
"Yang ngajak kan gue duluan!"
"Gue duluan lah. Gue udah ngajak dia dari istirahat" jawab Bryan asal membuat Vano diam.
"Lin, lo sama gue!" tangan Zetlyn di tarik oleh Vano.
"Sama gue!" Bryan menarik lagi tangan Zetlyn.
"Gue!"
"Gue!"
"Apaan sih kalian!" Zetlyn melepaskan tangannya yang di cekal oleh Vano dan Bryan.
"Gue di jemput!"
"Ga. Lo sama gue, Lin!" Vano tak ingin mengalah.
"Enak aja main tilung-tikung. Lin, inget kan omongan gue di kantin? Gue bakal cerita semuanya sekarang, jadi lo balik harus sama gue"
"Lo ga usah maksa deh, biar gue yang anter dia balik!"
"Udah-udah! Van, gue balik sama Bryan dulu ya? Lo udah sering gue repotin"
"Tapi gue ga merasa di repotin, Lin" jawab Vano yang mengerutkan dahinya.
"Kali ini aja kok, ya?"
Vano menghela napasnya, ia mengangguk. "Yaudah, oke"
"Thanks ya, gue duluan" pamit Zetlyn karna sedari tadi lengannya masih di tarik Bryan.
"Hati-hati, Lin"
"Jangan ngebut! Awas ya lo, kalo Zetlyn kenapa-kenapa!" sentak Vano pada Bryan.
"Bawel lo!" sahut Bryan lalu pergi bersama Zetlyn.
Mereka bertiga yang sedari tadi ribut tak menyadari kehadiran THE BLACK dan juga THE DARK di belakangnya.
Daniel sudah pergi dengan marah, dan Kenan berusaha tenang walau ia tidak baik-baik saja. SSedangkan personil yang lainnya hanya bisa menyaksikan itu dengan mulut terbuka."Ada apa sih sama hari ini? Kayanya banyak banget pertunjukan yang wah, yang bikin penasaran setengah mati. Ga pernah kan kalian liat kejadian-kejadian hari ini?" tanya Agatha pada teman-temannya yang masih mematung di tempat.
"Kok Bryan ngajak Zetlyn balik bareng sih? Mereka akrabmya sejak kapan? Terus tadi waktu Bryan bilang omongannya yang di kantin itu omongan apa? Zetlyn juga tumben-tumbenan ga mobil? Kenapa?" ocehan Dayra semakin membuat ke 7 teman-temannya semakin bingung. Kenan yang mendengar itu sudah tak tahan dan ia pergi ke parkiran sekolah bersama Genta dan Chiko
"Ko, yang tadi bener Bryan?" tanya Genta yang sudah duduk di atas motornya.
"Ya bener. Tapi temen kita pada kenapa ya? Kenan tadi nolong Zetlyn, Bryan balik sama Zetlyn, terus Daniel marah-marah mulu karna Zetlyn. Gue bingung, sumpah dah, Ta! Temen kita aneh gara-gara Zetlyn" ujar Chiko yang masih berdiri menatap Genta dan Kenan.
"Pusing gue, Ko mikirin beginian doang"
Kenan hanya bisa diam lalu pergi melajukan motornya.
"Tuh kan, kenapa lagi coba dia?" tanya Chiko yang menatap kepergian Kenan. Genta sudah tak bisa berkata ia mengusap wajahnya dengan kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GENGS
Ficção AdolescenteKisah geng badboy dan badgirl yang tak mau kalah saing, kedua geng inilah yang cukup di segani oleh setiap murid. Bisa di bilang mereka adalah musuh bebuyutan yang selalu membuat onar. Akan berujung seperti apa mereka akhirnya? Ntahlah.