Chapter 2

37 7 0
                                    

"I-i-ibu?" Ucap Jeno tidak percaya dengan yang di dengarnya sendiri. 

"Benar... Ibu.. Apa Ayahmu tidak pernah menyebutkan tentang Ibumu sedikitpun?"

Jeno menggelengkan kepalanya pelan dan terasa sangat asing dengan kata itu di telinganya. Changsub harus menghela nafasnya pelan di sana sampai melihat Suho segera masuk ke dalam rumah lebih dulu. 

"Kau bisa membaca buku itu untuk mengetahui siapa Chorong sebenarnya. Mungkin kau akan banyak terkejut nanti tapi jangan berpikir hal yang aneh saat kau membaca tulisan tangan Ibumu sendiri. Dia berusaha untuk bisa diterima oleh mu di usiamu saat ini"

"Lalu? Apa Chorong yang kau maksud di rumah sakit itu merupakan Ibuku?"

"Benar..."

"Apa dia sudah meninggal?"

"Iya"

"Karena apa?"

Changsub sulit untuk memberikan penjelasan. Namun sebelum dia berbicara lagi, mulai terdengar tangisan yang cukup kencang dari dalam rumah itu. Jeno juga merasa penasaran dan segera masuk ke sana. 

"A-ayah...?" Ini pertama kali bagi sang anak untuk melihat Suho menangis dengan kesedihan yang sangat dalam seperti itu. Bahkan Ayahnya tidak pernah terlihat menitikkan air mata sedikitpun di depannya.

Di layar televisi sana rupanya sudah muncul wajah seorang perempuan berambut panjang yang sedang berbicara dengan santai. 

"Suho, aku tahu kalau kau akan menangis saat melihat ini tapi kau pasti sudah menjaga Jeno dengan baik sampai sekarang. Untuk seterusnya, aku ingin kau tetap seperti itu dan tidak meninggalkan Jeno sampai kapanpun. Tapi mungkin kau harus melakukannya saat dia menemukan wanita yang dicintainya nanti. Kau tidak bisa terus mengikutinya kemana dia pergi berkencan..."

Suara lembut perempuan itu terdengar sangat menenangkan meskipun harus dibarengi dengan raungan kesedihan dari pria yang sudah berlutut di sana. 

"Chorong...... Park Chorong...... Aku merindukanmu......" Suho memeluk surat yang diberikan kepadanya tadi sambil menunduk menahan kesedihannya sendiri. 

Jeno ikut merasa terharu dengan yang dilakukan oleh sang Ayah. Bahkan pria tamu di sebelahnya juga tampak menghapus sedikit air mata yang jatuh begitu saja ke wajahnya. 

"Tuan, apa hubunganmu dengan Ayah dan Ibuku?" Tanya Jeno penasaran. 

"Aku....merupakan saudara tiri dari Ayahmu"

"Apa?"

"Suho banyak menutup diri darimu. Dia juga pasti tidak pernah menyebut namaku selama kau hidup sampai sekarang"

"Be-benar..."

"Itu tidak masalah karena dia mungkin masih merasa kesal padaku. Aku orang pertama yang mengetahui Ibumu meninggal waktu itu, jadi aku juga sangat menyesali perbuatanku sendiri dan Ayahmu enggan menemuiku dalam waktu yang cukup lama"

"Bagaimana bisa Ayahku menjadi saudara tirimu, tuan?"

"Kedua orang tuaku menemukan Ayahmu di sebuah gua. Untuk vampir murni seperti dirinya, mereka banyak bersembunyi dan sulit untuk ditemukan manusia. Sampai akhirnya kami resmi menjadi saudara tiri sampai Ayahmu juga bisa membantuku untuk tetap hidup sampai saat ini"

"Apa maksudmu?"

"Aku sudah berubah menjadi vampir karena Ayahmu secara sukarela memberikan darahnya padaku saat aku mengalami kecelakaan yang cukup parah dulu. Jadi aku menjadi bagian dari kalian sekarang dan bisa hidup lebih lama. Tapi aku tidak mempunyai kekuatan apapun, hanya vampir murni saja yang bisa memiliki kekuatan lebih"

I Miss YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang