Chapter 16

28 5 0
                                    

-- Satu minggu kemudian --

Kondisi murung sang anak membuat kedua orang tua Chorong sangat khawatir mengenai hal itu. Selama hampir 7 hari ini, perempuan itu minim berbicara dan wajahnya selalu pucat setiap pulang dari sekolah. Selain pengobatan dan juga kesibukannya dengan belajar, rupanya ada hal lain yang membebani pikirannya dan tidak diketahui oleh orang lain, termasuk Ayah dan Ibunya sendiri.

"Makanlah walaupun sedikit. Kau masih harus meminum obatmu"

Chorong tampak malas untuk makan. Dia tidak terlalu lapar dan hanya bisa memasukkan satu atau dua sendok makanan ke dalam mulutnya. 

"Jangan memaksakan dirimu kalau sudah merasa lelah. Pulanglah lebih cepat. Guru juga pasti akan memberikan izin padamu"

Dia bahkan tidak bisa menanggapi apapun ucapan Ibunya itu. 

"Aku berangkat sekarang...."

"Berhati-hatilah...."

Chorong beranjak keluar rumah seperti biasa. Dia membawa tas ransel di punggungnya dan terus berjalan sampai menemukan halte bus terdekat. Saat melihat banyak orang di sana, dia segera menyembunyikan jarinya yang diperban dari mereka. Dia tidak ingin membuat curiga siapapun dan harus membuat alasan lain juga pada teman-temannya yang bertanya nanti.

"Kau terlihat lebih kurus.... Apa kau baik-baik saja?"

Chorong hanya memberikan senyuman terbaiknya pada teman sebangkunya. Mereka bahkan hanya berpisah di hari minggu kemarin namun sudah ada yang bisa melihat perubahan pada Chorong hari ini. 

"Dia kembali tidak masuk sekolah. Apa dia sakit?"

Siswi itu mengikuti arah pandang temannya. Sudah satu minggu ini kursi yang biasa ditempati Suho kosong seperti itu. Entah kemana perginya lelaki itu tapi yang pasti hanya Chorong yang tahu alasan absennya Suho dari kegiatan sekolah. 

"Apa dia tidak mengatakan apapun padamu?"

Chorong membenarkan posisi duduknya saat teman sebangkunya bertanya. 
"Apa?"

"Kalian pasti sudah berkencan dan kau juga tahu kenapa Suho tidak masuk sekolah akhir-akhir ini"

"Berkencan? Siapa? Aku? Tidak.. Kau salah paham, Hari"

"Jangan berbohong, Park Chorong. Semua murid sudah tahu mengenai kedekatan kalian berdua. Lagipula dia tidak segan untuk menunjukkan rasa sukanya padamu waktu itu. Jadi hubungan kalian pasti sudah lebih dari pertemanan sekarang"

"I-itu tidak benar. Kami tidak pernah berpikir untuk sampai sejauh itu. Jangan membuat rumor yang konyol seperti itu"

"Baiklah. Sebenarnya kalau kalian benar-benar berkencan pun tidak akan menjadi masalah bagi siapapun. Meskipun banyak siswi yang merasa cemburu padamu, tapi mereka juga tidak bisa melakukan apapun mengenai hal itu. Kau bisa berkata jujur sekarang padaku, Park Chorong"

"Kami benar-benar tidak berkencan, Yoon Hari. Kau akan mendengar hal yang sama dariku selama beberapa kali nanti"

"Baiklah... Baiklah... Aku mengerti" 

Chorong menyudahi pembicaraan karena mulai merasa terganggu. Apalagi beberapa temannya juga selalu menanyakan Suho padanya hari ini. Dia bahkan tidak tahu akan menjadi sasaran rasa penasaran teman-temannya lagi sepanjang kegiatan sekolah berlangsung. 

Kelasnya mendapat pelajaran olahraga dan semua murid tampak senang untuk kembali ke lapangan. Cuaca cerah juga sangat mendukung untuk kegiatan yang mereka lakukan sekarang. Sementara Chorong hanya bisa terduduk di pinggir lapangan karena dia sudah dilarang untuk mengikuti aktivitas berat termasuk kegiatan olahraga di sana. 

I Miss YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang