Chapter 36

18 4 0
                                    

Rasa terkejut Suho melebihi saat dia mendengar kabar kehamilan Chorong waktu itu. Dia hanya memasang wajah terkejutnya dan belum bisa menanggapi apapun sekarang. 

"Maaf karena baru memberitahumu sekarang. Ada beberapa alasan yang ku renungkan untuk bisa mempertahankan kandungan ini. Salah satunya merupakan harapan hidup dari calon bayi ini ke dunia. Kurasa dia layak hidup dan tidak perlu mati sia-sia dengan beberapa obat dari dokter"

"A-apa kau bercanda, Chorong?"

"Tidak"

"Ba-bagaimana bisa kau tidak mendiskusikan apapun padaku sebelumnya?"

"Kau dalam tahap pengenalan di kota ini dan mulai sibuk dengan kegiatan barumu juga dengan beberapa orang. Jadi membuatku harus membuat keputusan sendiri sebelum terlambat"

"Apa kau sadar dengan resiko yang akan terjadi padamu nanti?"

"Aku tahu.... Dan aku sedang berjuang supaya anak ini tidak terkena penyakit yang sama denganku saat lahir nanti" Chorong mulai mengenakan pakaian tidur yang ada di dekat lemari karena terasa canggung dengan tubuh polosnya itu. 

"Kau sudah gila, Park Chorong"

"Apa?"

"Bagaimana bisa kau mengatakan semua itu tanpa memperdulikan keselamatan dirimu sendiri? Apa kau sudah siap mati dengan mempertahankan kandunganmu itu?"

"Iya. Aku akan memastikan kalau anak ini akan lahir ke dunia dengan selamat"

Suho menggelengkan kepala pelan tanda belum bisa menerima keputusan dari istrinya ini. Dia mendekat ke arah Chorong yang baru selesai mengenakan pakaian lengkapnya lagi dan langsung memeluknya begitu saja. 

"Kau lebih berharga bagiku dari apapun di dunia ini, Chorong. Ku mohon, jangan lakukan hal ini lebih jauh"

Perempuan itu merasakan adanya ketakutan dari setiap hembusan nafas Suho di dekat telinganya. 

"Tenanglah. Aku akan selalu memastikan kalau anak ini bisa menjagamu nanti"

"Tidak, jangan berbicara seperti itu. Kau merusak momen bahagia kita berdua dengan kabar mengejutkan ini. Aku tidak ingin mendengar apapun lagi mengenai hal itu sekarang"

"Suho, terimalah takdir ini dengan baik. Penyakitku sudah tidak bisa disembuhkan lagi meskipun sudah kau ubah menjadi sosok vampir sekarang"

"Ini semua salahku. Maaf, Chorong. Seharusnya aku tidak mengabaikanmu kemarin dan membuatmu harus mengambil resiko sebesar itu di hidupmu"

Chorong menghela nafasnya pelan. Begitu juga dengan Suho yang secara perlahan mulai melepas pelukannya di sana. 

"Ku mohon.... Aku mencintaimu, Chorong. Aku sangat mencintaimu"

Perempuan itu tetap tidak bisa menarik keputusannya kembali. Mereka bertatapan cukup lama dengan pemikiran berbeda di dalam kepala masing-masing. Suho memegang perut Chorong lagi dan dengan terpaksa harus menggunakan kekuatannya. 

"Apa yang kau lakukan?" Rasa sakit mulai muncul sampai Chorong harus menjaga jarak dari suaminya. 

"Aku sendiri yang akan mengeluarkan janin itu dari rahim mu. Hanya itu satu-satunya pilihanku supaya bisa tetap hidup bersamamu" Suho sudah merubah wujudnya menjadi vampir. 

Begitu juga dengan Chorong sebagai upaya pertahanan dirinya. 

"Jangan melawan, Chorong. Biarkan janin itu keluar supaya kau bisa tetap hidup lebih lama"

"Tidak. Aku tidak akan mengulang pernyataanku, Suho. Kau yang harus menghormati dan menerima keputusanku dengan baik"

"Tidak, aku tidak akan melakukannya"

I Miss YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang