-- Sebuah tempat --
Suho cukup senang dengan aktivitas baru nya di tempat ini. Sebuah kota yang dihuni oleh sebagian besar vampir menjadi lokasi paling nyaman untuknya bisa berkomunikasi dengan mereka. Banyak pengetahuan dan hal-hal baru lainnya yang di dapat hanya dalam kurun waktu satu bulan ini saja.
"Terima kasih untuk informasinya. Aku akan meninjau langsung rumah yang dibicarakan tadi"
"Kami yang seharusnya berterima kasih padamu, Suho. Kau bisa sangat di andalkan karena kami belum pernah mempunyai pemimpin ataupun seseorang yang sangat perduli dengan perkembangan kota ini sebelumnya"
"Aku hanya berusaha untuk melaksanakan tugasku dengan baik" Suho merasa pekerjaan barunya ini lebih cocok untuknya daripada berperan sebagai anak sekolahan kemarin.
Dari jaraknya berdiri, Chorong tampak memperhatikan sang kekasih yang sedang berinteraksi dengan beberapa pria di sana. Dia sesekali sibuk membenarkan kaos lengan panjangnya supaya tidak terlihat terlalu ketat di tubuhnya itu.
"Baiklah. Aku akan memberi kabar mengenai perkembangannya nanti" Suho pun izin pamit dan segera menghampiri Chorong.
"Apa kau bosan menungguku?" Tanya lelaki itu.
"Tidak... Aku tidak bisa mengganggu pembicaraanmu tadi jadi memilih untuk menunggu saja di sini"
"Maaf. Banyak yang harus dibicarakan hari ini"
"Tidak apa. Kau sangat cocok dengan pekerjaan ini"
"Apa kau bisa membaca pikiranku sekarang? Aku juga sempat berpikir mengenai hal itu tadi"
"Aku hanya berbicara dari apa yang ku lihat darimu. Dan senang bisa melihatmu aktif berinteraksi dengan orang lain"
"Terima kasih. Aku akan segera membawamu ke rumah baru kita. Kau bisa memberi penilaiannya sebelum proses penyelesaian dilakukan hari ini"
"Baiklah"
Tanpa ragu, Suho memegang tangan Chorong dan segera menghilang dari sana. Mereka tiba di depan sebuah rumah yang tidak terlalu besar namun terasa nyaman saat masuk ke dalamnya.
"Apa makan malam yang selalu ku berikan padamu mengandung banyak gizi di dalamnya?" Tanya Suho secara tiba-tiba.
"Apa maksudmu?"
"Ku rasa kau bertambah lebih gemuk sekarang"
Chorong langsung melepaskan genggaman tangannya dan kembali sibuk membenarkan pakaiannya sendiri.
"Aku tidak mengatakan hal itu sebagai pertanda buruk. Tapi aku mengungkapkan kesenanganku karena akhirnya nafsu makanmu meningkat cukup banyak akhir-akhir ini"
"I-iya....aku tahu maksudmu..." Chorong dengan gugup menerima genggaman tangan dari Suho kembali. Mereka mulai berkeliling rumah untuk melihat ruangan apa saja yang akan mereka gunakan bersama nanti.
"Pernikahan akan di adakan satu minggu lagi. Apa kau gugup?"
"Be-begitulah..."
"Aku harap semua berjalan dengan lancar. Meskipun kedua orang tuamu tidak bisa hadir, tapi aku berjanji akan menghadiahkan mereka sejumlah uang setelah acara selesai"
"Mereka masih berpikir kalau ritual seperti itu terlihat sangat menjijikkan untuk disaksikan secara langsung. Restu mereka berdua sudah cukup untuk mengesahkan pernikahan kita berdua nanti"
"Apa kau merasa kecewa saat tidak bisa menjalani pernikahan seperti manusia pada umumnya?"
"Tidak. Aku sudah menetapkan pilihanku sendiri, jadi tidak perlu merasa kecewa lagi pada apapun"
KAMU SEDANG MEMBACA
I Miss You
FanfictionSebuah cerita mengenai perjalanan cinta dari seorang lelaki yang merupakan vampir dengan perempuan yang menderita penyakit mematikan di tubuhnya. Mereka bertemu di sekolah yang sama dan menjalani pertemanan seperti murid pada umumnya. Berbagai perma...