-- Rumah lain --
Beberapa jam berlalu dan perempuan yang dibawa ke sana tadi belum juga sadarkan diri. Berbagai penanganan berupa suntikan serta jarum infus yang masih terpasang pun sudah dilakukan. Orang yang menjaganya sejak tadi harus mengalihkan pandangan dari luar jendela setelah mendengar pintu kamar terbuka.
"Kau tidak beristirahat?"
Suho melihat ke arah Chorong sebentar.
"Tidak. Bagaimana denganmu?""Aku baru selesai menurunkan peralatan rumah sakit dari mobil. Apa kau tidak lapar?" Tanya Changsub lagi.
"Sedikit"
"Biar aku yang mencari makan malam sekarang. Kau tetaplah di sini sampai dia terbangun"
"Baiklah"
"Beritahu aku secepatnya kalau dia benar-benar sudah tersadar. Aku akan langsung memeriksanya nanti"
"Tidak perlu. Kau bisa menikmati waktu berburumu sebaik mungkin"
"Apa?"
"Dia akan baik-baik saja, setidaknya untuk saat ini" Suho kembali memandangi wajah pucat dari perempuan itu.
"Bagaimana bisa kau tidak tergoda oleh darahnya tadi? Apa yang membuatmu harus mengendalikan dirimu seperti itu?" Tanya Changsub penasaran.
"Dia ketakutan. Akan sangat disayangkan bagiku untuk meminum darah manusia yang memiliki rasa takut berlebihan seperti dirinya tadi. Itu akan membuatku terlihat seperti pembunuh yang kejam. Dan mungkin aku memang tidak bisa mendapatkan darahnya sedikitpun karena dia akan selalu merasa seperti itu selama berada di dekatku"
"Aku tidak bisa merasakan apapun padanya"
"Benarkah? Kau bisa dengan mudah melihatnya dari tingkah nya tadi"
"Entahlah. Aku terlalu fokus untuk membuatnya menjauhimu tadi jadi tidak memikirkan mengenai apapun"
"Apa aku akan selalu terlihat menyeramkan bagimu, Lee Changsub?"
"Apa?"
"Aku akan selalu menahan diri untuk tidak meminum darah manusia selama Chorong bersamaku. Jadi jangan mencoba untuk menjauhinya lagi dariku"
Changsub terdiam. Entah apa maksud ucapan Suho itu tapi dia tidak ingin menanyakannya lebih jauh. Dia memilih untuk langsung pamit pergi dan meninggalkan saudara tirinya itu di sana.
Tidak berapa lama kemudian, Chorong menunjukkan adanya pergerakan pada salah satu tangannya. Dia pun perlahan membuka kedua matanya dan langsung memegang kepalanya sendiri yang terasa sakit.
"Kau baik-baik saja, tidak perlu khawatir" Mendengar suara itu, Chorong segera bangkit duduk dan memperhatikan sekitarnya.
"Kau berada di rumahku sekarang. Mungkin kau harus menginap malam ini karena kondisimu benar-benar masih sangat lemah" Suho berbicara lagi.
Chorong berusaha mengingat sesuatu sebelum dia tidak sadarkan diri. Dia pun sontak langsung memeriksa sekitar lehernya yang tidak terasa sakit apapun.
"Tenanglah. Aku tidak menggigitmu sama sekali. Bahkan aku tidak berniat mencicipi darahmu sedikitpun" Suho menarik kursi untuk bisa duduk di depan tempat tidur.
"Ke-kenapa kau melakukannya? A-aku sudah memberimu izin untuk melakukan hal itu"
"Kau melakukannya secara terpaksa. Aku tidak ingin membuatmu mati sia-sia seperti itu. Lagipula kondisiku juga sedang tidak lapar tadi, jadi kau bisa selamat dari penciumanku"
"Apa sekarang kau masih tidak lapar?"
"Entahlah. Kalau Changsub pulang membawa hewan buruan, aku pasti akan langsung melahapnya sampai habis. Tapi untuk sekarang, aku memilih untuk menahan diriku"
KAMU SEDANG MEMBACA
I Miss You
FanfictionSebuah cerita mengenai perjalanan cinta dari seorang lelaki yang merupakan vampir dengan perempuan yang menderita penyakit mematikan di tubuhnya. Mereka bertemu di sekolah yang sama dan menjalani pertemanan seperti murid pada umumnya. Berbagai perma...