-- Sebuah rumah --
Aroma sebuah masakan terhirup oleh seseorang yang bersiap untuk mengakhiri tidur panjangnya. Chorong perlahan membuka kedua matanya dan kembali mendapati langit-langit kamarnya sekarang. Sudah hampir dua hari dia hanya bisa beristirahat di rumah tanpa diperbolehkan pergi kemanapun lagi.
"Chorong, kau sudah bangun?"
Ketukan pintu serta suara sang Ibu membuat sang pemilik kamar mulai beranjak duduk. Meskipun kepalanya masih terasa sakit, dia harus menggerakkan tubuh supaya tidak terlalu lama berdiam diri di atas tempat tidur.
"Iya, Ibu.." Chorong membuka pintu.
"Segeralah mandi dan sarapan. Ayahmu juga sudah lapar sejak tadi"
"Kalian bisa makan lebih dulu tanpaku"
"Tidak, kami akan menunggu"
"Baiklah" Chorong kembali menutup pintu untuk mempersiapkan diri.
Sang Ibu kembali ke arah dapur dan mempersiapkan meja makan. Saat itu juga sang suami datang seperti mencari sesuatu.
"Chorong baru saja bangun. Kau bisa menunggunya di sini" Ucap sang istri.
"Aku mencari koran yang sempat ku baca tadi"
"Kau meletakkannya di kursi sana"
Pria paruh baya itu pun menemukan benda yang dicarinya. Setelah itu, dia menempati salah satu kursi di meja makan untuk melakukan sarapan bersama.
"Apa kau menyadari kalau nafsu makan Chorong meningkat? Dia mulai makan dengan banyak kemarin" Sang istri memulai pembicaraan.
"Itu hal yang bagus baginya. Dia memang harus berjuang untuk penyakitnya sendiri. Setidaknya bantuan dari rumah sakit juga sangat berguna bagi penyembuhannya"
"Iya. Aku sedikit terharu saat dia bisa merasa seperti itu. Kenapa nasibnya sangat malang sampai harus menderita seperti ini?" Ibu Chorong terlihat menghapus sesuatu yang keluar dari kedua matanya.
"Aku baru tahu dari keluargaku kalau mendiang Kakekku juga pernah mengidap penyakit leukimia akut dan harus meninggal di usia tuanya karena itu"
"Chorong berbeda. Dia masih berusia belasan. Seharusnya dia masih bersekolah untuk mengejar impiannya. Tapi dia harus selalu tertahan di rumah sakit bahkan sampai mengalami beberapa kali pingsan yang cukup sering"
"Benar. Setidaknya dokter juga masih berusaha keras untuk membuat anak kita sembuh. Dengan begitu, kita bisa berhenti untuk khawatir berlebihan di depannya"
Ibu Chorong tampak belum bisa menghentikan kesedihannya. Sampai saat sang anak muncul, dia dengan cepat menghapus semua air matanya di sana.
"Kenapa Ibu memasak banyak sekali untuk makan pagi?"
"Ini bisa disimpan kembali untuk makan siang nanti. Makanlah sekarang"
Kegiatan makan pun dimulai. Tidak ada yang berbicara selain sang Ibu lagi yang harus memberitahu kepergiannya dengan sang suami hari ini ke suatu tempat. Chorong akan ditinggal sendiri sampai sore nanti.
Lalu setelah selesai menyelesaikan makannya, Chorong sempat membantu Ibunya dan menunggu kedua orangtuanya pergi terlebih dulu. Lalu setelahnya dia segera masuk ke kamar untuk beristirahat lagi. Wajahnya tampak murung karena banyak pikiran yang menyelimuti isi kepalanya sekarang.
"Ada apa denganmu?"
Chorong hampir terjatuh dari berdirinya saat mendengar suara seseorang di kamarnya. Sosok Suho sudah di sana entah sejak kapan dan mengejutkannya seperti itu. Penampilan lelaki itu kembali berubah dengan warna rambut blonde nya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Miss You
FanfictionSebuah cerita mengenai perjalanan cinta dari seorang lelaki yang merupakan vampir dengan perempuan yang menderita penyakit mematikan di tubuhnya. Mereka bertemu di sekolah yang sama dan menjalani pertemanan seperti murid pada umumnya. Berbagai perma...