Chapter 23

19 5 0
                                    

Isak tangis Chorong menggema di ruang gelap itu. Dia sudah bisa menebak tempat keberadaannya sekarang meskipun ini baru kunjungan keduanya ke sana. Tetesan air yang entah berasal darimana menambah gema di sekitar. Kemudian muncul suara aliran air yang membuat tenang sampai perlahan muncul cahaya yang menerangi area itu. 

"Duduklah" Suho menuntun perempuan itu ke arah batu besar. Namun Chorong enggan berjalan lebih jauh dari posisinya berdiri sekarang. 

"Ungkapkan saja apa yang ingin kau katakan di sini. Kau bebas meluapkan amarahmu dan hanya aku saja yang akan mendengarkan"

Chorong menghapus air matanya yang kembali keluar.
"Ke-kenapa kau membawaku ke sini?"

"Untuk membuatmu tenang. Di saat pikiran manusia sedang gelisah dan takut akan sesuatu, mereka bisa mudah marah dan sensitif pada hal yang menyakitkannya"

"Kau tidak tahu apapun mengenai perasaanku. Dan kau berbicara seolah merupakan ahli di bidangnya. Kau seorang vampir yang bisa hidup layaknya manusia hanya karena bentuk fisikmu yang sama seperti kami"

"Alasan itu bisa membuatmu menggantungkan hidupmu padaku"

Chorong terdiam sejenak untuk memikirkan sesuatu.
"Kenapa kau selalu mencegahku untuk menjadi seperti dirimu? Aku sudah menawarkan diri secara sukarela tadi"

"Kau masih diselimuti rasa takut dan permohonanmu tadi hanya untuk menutupi ketakutanmu itu saja"

"Tidak. Aku benar-benar serius saat ingin meminta bantuanmu. Sekarang, lakukanlah. Aku sudah siap menerima apapun dari segala resiko yang ada"

Suho menghadapkan dirinya ke arah perempuan ini. 
"Apa kau yakin?"

Chorong menganggukkan kepalanya dengan mantap dan kembali menunjukkan leher polosnya kepada lelaki ini. Dia bahkan rela mengikat semua rambut panjangnya itu untuk memberi akses yang lebih mudah lagi pada Suho. Namun bukannya gigitan ataupun proses perubahan menjadi vampir yang diinginkannya, Chorong justru mendapat kecupan singkat di area lehernya itu. 

"Aku ingin kau menenangkan dirimu terlebih dulu. Kau terlihat tegang dan mungkin aku bisa meminum habis semua darahmu nanti" Suho bahkan mulai memijat salah satu pundak Chorong dengan pelan. 

"Berhentilah untuk mempermainkanku. Aku hanya ingin....."

Suho tidak ingin mendengar ucapan Chorong lebih jauh dan segera memberi ciuman tepat di area bibir. Dia bahkan sudah membuat tubuh mereka tidak berjarak dengan selalu memegangi pinggang perempuan ini menggunakan kedua tangannya. Chorong harus melepaskan diri lebih dulu dan masih tampak kesal dengan tindakan lelaki ini padanya. 

"Kalau kau tidak bisa menikmatinya, bagaimana mungkin aku menjadikanmu seorang vampir? Prosesnya akan sangat menyakitkan dan kau bisa mati kalau merasa takut secara berlebihan ataupun mempunyai penolakan yang besar di dalam hatimu"

"Kau berbohong dan mengatakan hal itu supaya aku bisa berubah pikiran"

"Tidak. Aku benar-benar serius ingin menyembuhkanmu. Tapi kau juga perlu belajar untuk menerima dirimu sendiri terlebih dulu sekarang. Dengan begitu, kau tidak akan kesakitan ataupun mengalami perubahan yang besar saat menjadi vampir nanti"

"Apa prosesnya benar-benar sangat menyakitkan?"

"Iya. Bahkan Changsub butuh waktu berbulan-bulan supaya bisa beradaptasi dengan perubahan imun di tubuhnya"

Chorong mulai menelan ludahnya sendiri dan menarik perhatian Suho yang masih berada sangat dekat dengannya. Lelaki itu memilih untuk memberikan ciuman lagi kepada sang kekasih sampai bisa merasakan sentuhan erat pada lengannya dari Chorong. Suho tampak lebih memimpin di sana dan secara tidak sengaja menggigit bibir Chorong dengan penuh nafsu. 

I Miss YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang