-- Rumah sakit --
Kegiatan interaksi di salah satu ruang rawat sudah berjalan selama beberapa jam. Kunjungan kedua orang tua Chorong membuat anaknya tentu saja merasa sangat senang. Bahkan kehadiran bayi kecil di tengah-tengah mereka juga menambah keseruan percakapan yang terjadi.
"Bagaimana menurutmu dengan kesehatannya? Apa sudah membaik?" Tanya Suho pada saudara tirinya yang juga berada di ruangan itu.
"Entahlah. Aku belum memeriksakan keadaannya lagi lebih jauh. Anakmu masih membutuhkan asupan ASI darinya. Jadi obat-obatan atau suntikan akan menganggu proses itu nanti"
"Apa Chorong pernah mengucapkan kata-kata aneh padamu?"
"Apa maksudmu?"
"Seperti membahas kematian atau semacamnya?"
Changsub berhenti meminum kopinya dari gelas plastik.
"Tidak. Dia tidak pernah membahas hal itu"Suho terdiam sambil terus memperhatikan Chorong dari jaraknya berdiri.
"Ada apa? Apa dia menceritakan ketakutannya lagi padamu?" Tanya Changsub penasaran.
"Tidak. Dia justru lebih banyak mengucapkan rasa terima kasih nya padaku"
"Apa?"
"Hanya dengan hal kecil saja, dia bisa sangat senang dan langsung mengucapkan hal itu padaku. Padahal biasanya dia tidak terlalu sering mengatakannya"
"Bukankah itu hal yang bagus? Perubahan istrimu mungkin pertanda baik bagi kalian berdua"
"Justru sebaliknya, Lee Changsub. Dia selalu terbangun di tengah malam karena mimpi buruk dan menceritakan hal yang sama kepadaku secara berulang-ulang"
"Mimpi?"
"Iya. Dia selalu bermimpi tentang penglihatannya pada diriku dan juga Jeno. Kami berdua bermain bersama tapi tidak ada kehadiran Chorong di sana. Aku justru cemas dengan setiap cerita mimpi buruknya itu"
"Jangan menganggap berlebihan mengenai hal itu, Suho. Itu hanya mimpi dan tidak mungkin menjadi kenyataan"
"Iya.....benar...." Suho memperbaiki cara berdirinya yang sempat bersandar pada tembok saat melihat Ayah Chorong mendekat ke arahnya.
"Kami akan pulang sekarang. Bisakah kau mengantar lagi?"
"Tentu saja, tuan"
Ayah Chorong memanggil sang istri dan berpamitan singkat dengan Changsub. Mereka bertiga pun menghilang dari sana dengan bantuan kekuatan dari Suho.
Hanya tersisa Chorong dan Changsub saja sekarang. Bayi yang berada di sana segera di alihkan kepada perawat untuk dipindahkan ke ruangan khusus lagi.
"Kau menjalani waktu yang baik akhir-akhir ini. Aku senang melihatnya" Ucap Changsub lebih dulu.
"Terima kasih..."
"Kau mungkin bisa keluar dari rumah sakit lebih cepat dari jadwal yang ditentukan. Kalau kau membutuhkan bantuan, aku bisa menyuruh salah satu perawat untuk tinggal bersamamu untuk mengurus Jeno di sana"
"Tidak perlu. Suho bisa mengatur sendiri semuanya"
"Baiklah..."
Chorong merapihkan tempat tidur dan beranjak naik kembali. Dia juga sudah menyelimuti kedua kakinya seperti bersiap untuk beristirahat.
"Bisakah aku menitipkan Suho padamu?""Apa?"
"Dia.....mungkin akan kesulitan untuk merawat Jeno. Jadi tolong berikan dia bantuan selama dia membutuhkannya. Aku tidak bisa melihatnya kesulitan selama membesarkan Jeno nanti"
KAMU SEDANG MEMBACA
I Miss You
FanfictionSebuah cerita mengenai perjalanan cinta dari seorang lelaki yang merupakan vampir dengan perempuan yang menderita penyakit mematikan di tubuhnya. Mereka bertemu di sekolah yang sama dan menjalani pertemanan seperti murid pada umumnya. Berbagai perma...