Chapter 41

11 4 0
                                    

-- Rumah sakit --

Cuaca hari ini sepertinya menyulitkan banyak orang karena sudah hujan sejak tadi malam. Bahkan sampai siang hari pun hujan belum juga berhenti. Angin kencang serta gemuruh petir menyelimuti sebuah pulau yang dihuni oleh sekumpulan vampir serta manusia. Mereka hanya bisa berdiam diri di rumah masing-masing dan aktivitas para warganya terhambat dengan cuaca yang ekstrim ini. 

"Beruntung kita sudah memesan ruang rawat lebih dulu jadi tidak perlu beranjak kemanapun lagi sekarang"

Chorong sedikit tersenyum untuk menanggapi ucapan suaminya itu. Dia masih terbaring lemas dengan adanya kontraksi kecil yang dirasakannya sejak tadi. Dokter selalu mengecek keadaannya secara berkala untuk menunggu waktu yang tepat untuk tindakan operasi nanti. 

"Tenanglah.. Kau akan selalu baik-baik saja selama bersamaku"

Chorong merasa beruntung dengan kehadiran Suho sekarang. Dia tidak berharap banyak karena lelaki itu masih harus pergi mengecek sekitar setelah ada beberapa laporan kerusakan karena cuaca hari ini. Suho juga tahu kalau keberadaannya tidak cukup membantu tapi dia hanya ingin selalu menemani sang istri yang sedang menghadapi rasa sakitnya sendiri. 

Posisi berbaring Chorong selalu miring ke kanan dengan wajahnya yang pucat. Muncul keringat kecil di area dahi juga yang membuat Suho sangat khawatir. Rintihan sakitnya terdengar pelan. Perempuan ini benar-benar berjuang untuk menahan kontraksi itu sampai dokter kembali ke ruangannya lagi. 

"Apa aku perlu memanggil dokter sekarang?" Suho selalu menggenggam erat tangan istrinya di sana. 

"Ti-tidak....."

Lelaki itu belum pernah melihat proses menyakitkan seperti ini sebelumnya. Bahkan dia tidak tahu kalau akan membutuhkan proses panjang hanya untuk mengeluarkan bayi dari rahim seorang perempuan. 

Tiba-tiba pintu ruangan terbuka dari luar. Beberapa tenaga medis masuk untuk memeriksa keadaan pasien. Suho enggan beranjak sedikitpun dari tempatnya berdiri dan sedikit menyulitkan mereka yang ingin lebih dekat dengan Chorong. 

"Ma-maaf...." Suho akhirnya mengalah. Dia selalu memperhatikan bagaimana sang istri ditangani di sana. 

Raut wajah kesakitan Chorong membuatnya ingin melimpahkan rasa sakit itu padanya saja. Namun yang dia bisa lakukan hanya mengawasi supaya tidak terjadi kesalahan pada pemeriksaan istrinya ini. 

"Tuan Suho, kurasa kau harus pergi sekarang.." Seorang lelaki ikut masuk ke sana dengan mantel hujannya yang sudah basah. Bahkan tetesan air juga jatuh begitu saja ke lantai dalam jumlah yang tidak sedikit. Itu menandakan kalau cuaca di luar sana belum juga membaik sampai sekarang. 

"Tunggu sebentar lagi.."

"Mereka tidak bisa menunggu lebih lama, tuan. Kami benar-benar membutuhkan bantuanmu"

"Bisakah aku berpamitan terlebih dulu kepada istriku?"

Lelaki itu melihat betapa sibuknya para dokter menangani pasien di sana. Changsub tampak masuk ke dalam dan melihat Suho masih berdiri terdiam di tempatnya. 

"Suho, pergilah. Biar dia bersamaku sekarang"

Suho tidak ingin beranjak kemanapun. 

"Suho, kalau kau ingin masalah di luar cepat selesai sebaiknya kau pergi daripada membuang banyak waktu seperti ini. Kau bisa kembali setelah tindakan operasi selesai di lakukan"

Lelaki yang di ajak bicara itu harus mengalah lagi. Dengan sangat terpaksa, dia pun segera menghilang bersama lelaki yang menghampirinya tadi untuk menuju ke beberapa lokasi yang rusak parah akibat cuaca hari ini. 

I Miss YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang