--Malam hari --
"Lalu? Kau membiarkannya seperti itu tanpa membantah lebih banyak?" Changsub mulai membuka suara sambil sibuk memakan makanannya.
"Iya"
"Kau melakukan kesalahan yang sangat besar, Suho. Siswi itu akan semakin penasaran padamu"
"Bukankah semakin banyak aku berbicara, maka justru akan membuatnya lebih penasaran?"
"Itu juga benar, tapi dengan caramu mengakhiri pembicaraan seperti itu, dia pasti akan lebih giat mencari tahu tentangmu nanti"
"Aku tidak perduli. Dia tidak akan mendapatkan jawabannya sama sekali"
"Kau terlalu menikmati kegiatan sekolah sampai tidak ingin membolos satu hari saja. Padahal sebelumnya kau sangat menolak keputusan kedua orangtuaku untuk mendaftarkanmu ke sekolah"
"Aku hanya ingin melakukan hal terakhir untuk mereka berdua, yaitu meresmikan penelitian mereka di rumah sakit"
"Apa kau menemukan banyak hal menarik di sekolah? Semakin lama kau muncul di sana, maka akan semakin besar juga untukmu bisa menggunakan kekuatanmu di hadapan mereka"
"Aku masih bisa mengendalikan diriku dengan baik"
"Tidak saat kau berhasil mendeteksi aroma darah siswa yang kau hirup waktu itu"
"Berhentilah untuk melihat kegiatanku tanpa izin. Kau juga masih harus mengendalikan kekuatanmu itu"
"Benar. Entah kenapa aku hanya bisa memfokuskan penglihatan padamu, Suho"
"Cobalah untuk mengubahnya dengan melihat ke arah kedua orang tuamu. Apa saja yang mereka lakukan di rumah sakit atau makanan apa yang sedang mereka cari untukmu?"
"Aku tidak tertarik. Kau lebih mengerti selera makanku. Jadi aku lebih suka mencari tahu hewan buruan apa yang akan kau bawa untukku setiap malamnya"
Suho sedikit tersenyum melihat wajah senang dari saudara tirinya itu. Kondisi Changsub semakin membaik setiap harinya. Dia sudah tidak dirantai di tempat tidur lagi dan bisa berjalan dengan bebas ke sekeliling rumah. Hanya saja dia masih dilarang untuk keluar dari sana karena takut membuat kekacauan nantinya.
"Namanya Park Chorong, benar kan? Siswi yang kau selamatkan itu?" Tanya Changsub.
"Benar"
"Apa kau masih tidak bisa mendeteksi asal bola berapi itu?"
"Entahlah. Banyak energi yang belum pernah ku rasakan setiap datang ke sekolah. Mungkin kau bisa merasakannya juga dari sini"
"Aku justru mencium aroma yang sama denganmu di sana"
"Apa?"
"Vampir murni sepertimu memiliki aroma yang khas dan aku mendapatkannya juga di sekeliling sekolahmu itu. Namun terkadang aroma itu menghilang secara tiba-tiba dan baru muncul lagi beberapa hari kemudian"
Suho terdiam lalu mulai melihat ke arah pintu kamar itu yang langsung terbuka dari luar.
"Kau di sini rupanya" Ibu Changsub mendekat.
"Aku membutuhkan sampel darahmu, Suho. Bisakah kau ikut aku ke rumah sakit sekarang?""Sampel darah? Untuk apa?"
Wanita itu melihat ke arah anaknya sejenak sebelum kembali menatap Suho.
"Akan ku jelaskan di perjalanan menuju rumah sakit nanti""Baiklah"
"Kami akan pulang sebelum tengah malam. Jangan mencari makan sendiri di luar, Changsub. Hubungi kami kalau kau membutuhkan bantuan"
KAMU SEDANG MEMBACA
I Miss You
FanfictionSebuah cerita mengenai perjalanan cinta dari seorang lelaki yang merupakan vampir dengan perempuan yang menderita penyakit mematikan di tubuhnya. Mereka bertemu di sekolah yang sama dan menjalani pertemanan seperti murid pada umumnya. Berbagai perma...