Chapter 14

16 4 0
                                    

-- Sebuah sekolah --

Setelah beberapa hari absen lagi dari kegiatan belajar, hari ini salah satu siswi terpintar di sana kembali muncul di hadapan teman-temannya. Ketidakhadirannya di sekolah kemarin tentu saja mengundang banyak tanda tanya dari yang lain. Akhir-akhir ini Chorong lebih banyak izin tanpa penjelasan lebih lanjut. Tidak sedikit yang langsung meminta jawaban padanya sampai dia harus diikuti beberapa temannya saat baru tiba di gedung sekolah. 

"Aku hanya merasa tidak sehat kemarin, tapi aku sudah membaik sekarang. Kalian tidak perlu khawatir" Hanya itu yang bisa Chorong ucapkan kepada mereka. 

"Tapi kami tetap khawatir, Chorong. Tidak biasanya kesehatanmu menurun secara berkala selama kurang dari satu bulan ini. Padahal kau baik-baik saja kemarin. Apa yang sebenarnya terjadi?"

Chorong menatap satu per satu teman yang berjalan di sebelahnya itu. 

"Tidak terjadi apa-apa. Percayalah padaku. Apa kalian sangat merindukanku sampai bisa berbicara seperti itu?"

"Iya, tentu saja. Kelas terasa membosankan tanpa kehadiranmu. Kami ingin melihatmu yang selalu aktif di setiap pelajaran. Jangan terlalu lama menghilang, suasana akan sangat sepi kalau ketua kelas kita terlalu banyak absen dari sekolah"

Chorong terdiam karena entah kenapa ucapan salah satu temannya itu membuatnya terharu. Mereka tidak tahu penyakit apa yang dideritanya sekarang. Bahkan dia berpikir bagaimana kalau dia benar-benar meninggal nanti. Apa teman-temannya ini akan merasa sangat kehilangan? 

"Oh? Suho juga kembali masuk lagi hari ini"

Pandangan mereka mulai beralih ke arah seorang siswa berambut mencolok yang baru saja berbelok masuk ke kelas. 

"Suho juga absen tidak masuk sekolah selama kau tidak ada. Apa kalian berdua melakukan perjanjian yang tidak kami ketahui?" Tanya temannya lagi pada Chorong. 

"Apa? Apa maksudmu?"

"Terasa sangat aneh karena Suho yang terlihat baik-baik saja juga mengambil izin sakit sejak kau yang lebih dulu memulainya. Kalian juga masuk sekolah di hari yang sama seperti ini. Apa kalian saling bertemu satu sama lain selama absen dari sekolah kemarin?"

"Ti-tidak... Kenapa kalian mencurigaiku seperti itu?"

"Aku hanya merasa penasaran karena pasti ada sesuatu di antara kalian berdua"

"Jangan asal berbicara. Aku bahkan tidak tahu kalau dia juga ikut izin selama aku sakit kemarin" Chorong terus berusaha untuk membantah. 

"Tapi setelah dipikir kembali memang tidak ada kemungkinan yang muncul kalau mereka berdua memiliki sesuatu. Suho merupakan siswa paling pendiam di kelas, jadi akan sangat sulit bagi siapa saja untuk mendekatinya lebih dulu. Bahkan ketua kelas kita yang paling pintar ini juga tidak akan mudah menarik perhatian lelaki seperti Suho"

Chorong hanya bisa tersenyum kecil tanpa memberikan tanggapan lagi. Mereka pun masuk ke dalam kelas secara bersamaan. Di sana, Chorong kembali di sambut lebih meriah oleh temannya yang lain. Kepopulerannya sebagai ketua kelas dan siswi yang ramah pun terbukti di sana. Banyak teman-temannya yang khawatir serta mengajukan pertanyaan yang sama lagi seperti sebelumnya. 

Dari arah tempat duduk di barisan paling belakang, Suho bisa dengan jelas melihat senyuman yang dikeluarkan Chorong sejak tadi. Dia tidak tahu kalau siswi itu memang pandai menyembunyikan rasa sakitnya sendiri sejak lama. Bahkan dia mulai terkagum dengan bagaimana cara Chorong berinteraksi dengan teman-temannya sekarang karena suasana berubah menjadi hangat dan juga penuh dengan canda tawa di sana. 

"Apa kau menyukainya?" Pertanyaan seorang siswa mengejutkan Suho. 

"Apa?"

"Kau tidak berhenti menatap mereka yang sedang mengelilingi Chorong seperti itu. Bahkan kedua matamu tidak berkedip sama sekali sejak tadi. Apa tebakanku itu benar?"

I Miss YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang