Chapter 15

30 5 6
                                    

Suho berusaha untuk duduk tegak di sebuah kursi. Dia sudah berada di dalam ruang kelas yang belum terkunci dan sibuk mengawasi Chorong yang sedang bersama lelaki vampir tadi di depan pintu kelas. Namun rasa sakit di perutnya justru semakin menyiksanya setiap melakukan pergerakan sedikit saja. 

"Benarkah? Kenapa kau melakukannya?" Siswi itu terlihat khawatir. 

Lelaki di depannya memberikan sebuah penjelasan yang membuat mereka berdua harus melihat ke arah Suho secara bersamaan. 

"Aish. Apa yang sedang mereka bicarakan?" Suho merasa terganggu karena rasa sakitnya sendiri. 

Setelah cukup lama hanya dengan melihat saja, akhirnya Chorong berjalan mendekat. 

"Chanyeol akan pamit. Dia harus segera pulang sekarang"

Suho tidak tahu bagaimana harus memberikan tanggapan karena sepertinya Chorong belum mengetahui apapun mengenai lelaki itu. 

"Baiklah. Sampai jumpa besok" Siswi itu bahkan melambaikan tangan dengan ramah kepada vampir bernama Chanyeol tadi yang langsung berjalan menjauh dari sana. 

Perhatian Chorong kembali kepada Suho yang masih merintih kesakitan. 
"Kau baik-baik saja?"

Suho tidak ingin memikirkan kekhawatiran siswi ini. 
"Bagaimana kau bisa mengenalnya?"

"Chanyeol? Dia adik kelasku di SMP. Aku bahkan baru tahu kalau dia juga bersekolah di sini"

"Apa saja yang kalian bicarakan tadi?"

"Dia ingin menyampaikan permintaan maafnya padamu"

"Apa?"

"Dia sudah memukulmu dengan sangat kencang tadi"

"Apa dia menjelaskan detail mengenai apa yang sudah dia lakukan padaku?"

"Iya. Dia mengira kalau kau sudah mengacaukan klub basket hari ini dan langsung menyerangmu begitu saja. Hal yang bagus saat kau tidak melawannya sama sekali. Apa aku perlu menghubungi Changsub sekarang?"

Suho terdiam. Perempuan ini jelas sekali sudah ditipu oleh lelaki tadi. 
"Apa kau benar-benar tidak mengetahui siapa dia sebenarnya?"

"Apa maksudmu?"

"Sebaiknya kau tidak mengetahui apapun. Kau seharusnya sudah pulang tadi. Tapi kenapa justru masih berada di sekolah?"

"Aku cukup lama berada di perpustakaan karena tiba-tiba saja pintu terkunci dari luar. Lalu saat petir terdengar, pintu bisa terbuka kembali sampai akhirnya melihatmu di lorong tadi"

"Mereka sudah merencanakan ini dengan baik"

"Apa?"

"Sebaiknya kau hubungi Changsub sekarang untuk menjemput kita berdua. Cuaca seperti ini akan sulit ditembus dengan hanya berjalan kaki saja"

"Baiklah..."

Suho kembali merintih kesakitan dan tidak berhenti memegangi perutnya sendiri. Padahal dia hanya terkena bola api saja tapi entah kenapa rasa sakitnya selalu bisa menyiksanya sampai seperti ini. Dia memperhatikan Chorong menjauh karena sedang melakukan panggilan telepon. 

"Aish kepalaku..." Dia mulai merasakan sakit di area lain. Pandangan Suho bahkan menangkap hal lain sekarang. Indera penciumannya mulai lebih tajam dari biasanya. 

Sosok Chorong terlihat berbeda. Perempuan itu diselimuti oleh banyak aliran darah yang mengalir dengan sangat baik. Urat nadinya bahkan sampai tampak jelas di penglihatan Suho sekarang. 

"Changsub akan datang. Dia mengatakan kalau cuaca sedang tidak hujan di rumah sakit. Bukankah itu sangat aneh?"

Suho hanya terdiam sambil memperhatikan kembali seluruh tubuh perempuan yang mulai berjalan mendekatinya. 

I Miss YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang