Mari bertemu si paling kapal elit momen sulit 🙂
_________________
Masih belum jam dua belas siang tapi Haikal udah panas jiwa, padahal cuaca lagi mendung manja. Gimana enggak, pacarnya yang nggak cuma super cantik bin seksi tapi juga gemesin itu lagi ketawa-ketiwi dan sekarang dadah-dadah sama cowok dari antah-berantah. Erina tuh kelewat ramah, sama mantan sekalipun."Gue cemburu," ujar Haikal begitu duduk di samping Erina. Dia udah melipat tangan di depan dada.
Bukannya panik Erina justru terkekeh. Haikal kalo bilang gini pasti lagi kesel campur ngambek. "Hai cemburu gue Erina," gadis itu mengulurkan tangannya.
"Mbul!" Nahkan, udah manyun-manyun aja.
"Nape sih? Masih pagi loh ini," tanya Erina akhirnya menatap Haikal. Dia beneran menghargai Haikal yang selalu terbuka sama perasaannya.
Mereka lagi ada di depan gedung FT, tempat Erina nunggu Haikal keluar kelas yang tumbenan lebih lama dari biasanya. Tadi pagi mereka berangkat bareng soalnya sekarang mau nonton. Setelah sekian lama nggak kencan.
"Justru masih pagi ngapain si Ajie ke sini? Pagi-pagi tuh sarapan, bukan nyamperin pacar orang."
"Ahahaha lo liatnya sepotong doang. Tadi sama Ajun juga, terus dia ada kelas lagi," balas Erina jujur, yang ternyata bikin Haikal makin senewen.
Haikal temenan kok sama si Upin Ipin, tapi itu tetep nggak bikin dia tenang. Ya gimana ya, dua orang itu hobi betul godain ceweknya. Tau sih cuma main-main, karena emang orangnya yang flirthy ke semua cewek. Tapi kenyataan kalo Ajie pernah pacaran sama Erina, bikin dia makin gondok.
"Tuh! Malah sama Ajun. Kudu sabar bener gue punya cewek cantik. Nggak bisa ditinggal bentar, ada aja yang deketin," lanjut Haikal dengan protesnya.
Seakan nggak terpengaruh, Erina justru ikut manggut-manggut setuju. "Lo emang harus kuat Bas," ucap Erina menepuk-nepuk bahu pacarnya. Dia lalu jalan duluan ke arah parkiran dengan Haikal menyusul mensejajarkan langkah mereka. "Doain gue juga punya stok sabar banyak, biar nggak kelepasan ngelempar KK ke muka orang-orang yang selalu nanya 'Eri lo kembarannya Haikal ya?'" cibir Erina mencebikkan bibir, menirukan suara-suara yang saking seringnya denger, dia sampai hafal.
Mungkin karena hubungannya sama Haikal itu terbilang 'aneh', alih-alih romantis mereka lebih sering baku hantam sama adu mulut. Jadi kelihatannya justru kayak saudara yang emang suka gelut. Apalagi kalo dilihat-lihat mereka emang punya beberapa kemiripan.
Kayak sekarang nih, Haikal udah ketawa sambil memiting leher Erina lalu dijitak pelan kepala pacarnya itu. "Ahahaha katanya muka mirip tuh jodoh yang. Tapi kalo mau ngelabrak, nanti aja lempar pake KK kita," ujar Haikal gemas, dia yang berniat protes tapi justru ceweknya yang kesel. Erina sontak mendorong Haikal menjauh untuk melepaskan diri.
"Ngaco!!" Seru Erina sebelum masuk mobil. Haikal tergelak dan jalan memutar ke pintu seberangnya. Tau banget mbak pacar lagi salting.
Begitu duduk, diacak-acak itu rambut Erina. "Gemes banget yang lagi salting," ujar Haikal yang sekarang udah menggigit gemas jari telunjuk Erina.
KAMU SEDANG MEMBACA
the dearest
FanfictionKumpulan cerita slice of life dengan face-claim kapal-kapal juga idol-family dan sibling kesayangan aku, tapi mereka semua masih satu universe dan akan saling terhubung. Ceritanya ringan dan aman hehe . . . . . . . . Disclaimer!! Sejuta persen fiksi...