saudara

774 91 3
                                    

Tinggal aplud sebenernya tapi lupa soalnya kemaren2 lagi sedi🤏💔

________________
Sore hari yang santai sebab Mama Thalia nggak lagi sibuk nyiapin makan malam soalnya mereka mau makan diluar. Sepasang orang tua itu justru sedang duduk-duduk di ruang tengah, ---ralat satunya lagi rebahan. "Maaaaa," panggil Erina dari tangga lalu menyusul duduk di sofa bersama kedua orangtuanya.

"Kenapa?" Tanya Mama melirik anak tunggalnya.

Erina menaikkan sebelah kakinya agar menghadap sang ibu. "Kenapa aku nggak punya sodara?" Tanyanya sambil bersedekap.

"Again Erina?" Sahut Mama mengerutkan dahi sesaat. Nggak heran sama kelakuan Erina yang tiba-tiba minta punya kakak. Padahal dia anak pertama. Kayaknya ini udah jadi permintaan yang rutin muncul setiap bulannya.

Berdecak kesal, Erina tetep memperjuangkan keinginannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berdecak kesal, Erina tetep memperjuangkan keinginannya. Meski seperti yang sudah-sudah, nggak bakal berhasil. "Ish! Temen-temen aku semuanya punya sodara. Ada yang punya kakak bahkan adek but i'm alone. Pengen jugaaaa," keluh Erina mencebikkan bibirnya.

"Katanya udah cukup ada Mas Kian sama Kale?" Pancing Mama sebab biasanya kalo udah gini Erina akan luluh dan lupa. Permintaan Erina yang kayak gini pasti karena abis nonton drama atau baca Webtoon.

Namun ternyata Mama salah. Erina beneran udah nggak mempan dialihkan dengan alasan itu. "Ya tapi kan tetep bukan saudara kandung!" Tukas Erina kesal.

Papa yang sejak tadi rebahan sambil nonton bola itu tertawa kering. "Ahahaha kamu telat kalo baru pengen sodara sekarang. Dulu waktu masih kecil kan kamu yang nggak mau," sahut Papa masih nontonin TV. Padahal aslinya udah nggak fokus, takut kalo istrinya menyanggupi permintaan si anak tunggal.

"Masaaaaa???" Erina menghalangi pandangan ayahnya dengan menempatkan wajahnya di depan muka sang ayah. Raut muka yang jelas nggak percaya, cenderung curiga. Masa kecilnya yang mana yang nggak mau punya saudara? Erina merasa sejak dulu dia bilang kalo pengen adek kayak punya Kanina.

Papa mendorong kening Erina menjauh dengan telunjuknya. "Ask your Mom," jawab Papa minta mengendikkan kepala ke belakang berharap istrinya mau membantu.

Tapi Mama justru menarik senyum miring masih dengan memainkan rambut Papa yang ada di pangkuannya. "Coba jujur Kav, kenapa pada akhirnya kita cuma punya Erina," tutur Mama menantang. Menepuk-nepuk kening lebar suaminya. Membuat ayah satu anak itu memberengut lucu.

Erina yang nggak tau apa-apa itu menatap orangtuanya bergantian. "Kenapa sih?"

"Papa kamu itu cupu," ungkap Mama memulai sebab sepertinya sang suami enggan bercerita.

"Papa kamu itu cupu," ungkap Mama memulai sebab sepertinya sang suami enggan bercerita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
the dearest Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang