_____________________
Empat gadis yang saling tumpang tindih di atas kasur itu sedang berada di rumah Erina, niatnya mau nginep. Soalnya si anak tunggal lagi ditinggal sendirian jadilah mereka ngide buat acara ala-ala pajamas party. Padahal sih cuma nonton, maskeran, kutekan lalu yang nggak akan ketinggalan adalah menggosip.Seperti sekarang Lila dengan tiba-tiba mengalihkan percakapan mereka dengan bertanya bagaimana dua diantaranya bisa dapet izin pacaran. Karena Lila ingat kalo mereka punya ayah yang sama protektifnya dan hubungan mereka diketahui secara terbuka oleh keluarga masing-masing.
Erina dan Jia pernah bilang kalo mereka nggak mau sembunyi-sembunyi karena itu akan lebih nggak nyaman ke depannya. Harus menutupi kebohongan satu dengan kebohongan lainnya. Lagipula para orang tua nggak pernah melarang anaknya buat pacaran dan percaya sama anak mereka. Sehingga sebagai timbal balik, Erina sama Jia juga merasa nyaman bercerita apapun bahkan tentang hubungan asmaranya.
"Sekarang gue penasaran gimana bisa lo pada dapet izin pacaran?" Tanya Lila menatap Jia dan Erina bergantian. Pertanyaan yang membuat semuanya terheran karena nggak nyangka muncul dari seorang Sabrina Alila.
Setelah selesai dengan tawanya, Jia inisiatif menjawab lebih dulu. "Si Sam diajak golf sama Papa," ungkap Jia mengingat.
Seharusnya nggak ada yang salah sama main golf. Tapi masalahnya adalah Samudra nggak tau cara main permainan orang kaya itu, jadi sebelumnya Samudra ribut kursus main golf dadakan. Apalagi selama pulang pergi dia yang diminta buat nyetir. Usut punya usut golf itu hanya pengalihan isu, sebab Papa Sena cuma mau tau cara menyetir laki-laki yang katanya mau menjaga anak perempuan satu-satunya sembari ditanya ini itu. Hanya untuk memastikan bahwa Jia bersama dengan laki-laki yang paham caranya berkendara yang aman, sebab tentu saja kedepannya Jia akan sering kesana-kemari dengan Samudra. Namanya juga pacaran. Uniknya, Samudra juga diharuskan punya SIM resmi tanpa nembak sebelum izin pacaran dari Papa Sena turun.
"Padahal Papa lo udah kenal kan sama Sam?" Tanya Kanina heran. Setahunya Jia dan Samudra itu temen SMP.
"Mungkin karena kenalnya sebagai temen lo? Bukan pacar," sahut Erina menebak sebab posisinya kurang lebih sama membuat yang lain manggut-manggut paham.
Jia mengangguk membenarkan, meski berteman dekat dia nggak pernah diantar jemput sama Samudra karena dia punya Naren dan sebelum mereka cukup umur selalu bersama orang tua atau supir. "Bener, belum lagi adek-adek gue juga ikutan," lanjut Jia menambahkan. Sedangkan yang lain tergelak juga penasaran apa yang dilakukan keduanya.
Kalo ayahnya ngetes cara nyetir Samudra, maka Naren ngetes ketahan fisik temen sekaligus pacar kakak kembarnya itu dengan diajak tanding di ring tinju secara profesional. Naren harus memastikan kalo tuan putrinya Handaru bersama laki-laki tangguh dan bisa diandalkan baru dia akan memberikan tiket restunya.
Sedangkan si bungsu Julian mengajak Samudra menjelajahi banyak toko coklat dan menjelaskan mana saja jenis coklat yang selalu Jia makan. Sebab jenis dan merek coklat yang Jia makan sehari-hari, ketika badmood, sedih, atau PMS itu beda-beda. Untuk ini Samudra sangat berterimakasih pada Julian sebab selama berteman ia hanya tau kalo Jia suka coklat, apapun itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
the dearest
FanfictionKumpulan cerita slice of life dengan face-claim kapal-kapal juga idol-family dan sibling kesayangan aku, tapi mereka semua masih satu universe dan akan saling terhubung. Ceritanya ringan dan aman hehe . . . . . . . . Disclaimer!! Sejuta persen fiksi...