rombongan sirkus

741 83 10
                                    

I'M BACK EVERYONE!!!!

Kayaknya ini ghosting paling lama aku ya?😭😭🙏 joseonghamnidaa 🙇🙏🥹

Btw ini akan jadi chapter paling panjang yang pernah aku post. Biasanya selalu aku potong 😂 semoga nggak gumoh ya..🫡

_________________
"Bang Haikaall~~~" teriak sebuah suara super melengking dari arah gerbang rumah The Bujangs. Enam pemuda yang sedang ada di lapangan samping agak kebelakang itu menghentikan pertandingan dan saling pandang.

"Suara Kale nggak sih?" Tanya Haikal dengan kepala menyembul dari bawah net biar bisa menghadap Januar. "Gue di lapangan samping!!" Balas Haikal menjawab dengan sama teriaknya.

Januar menelengkan kepala nggak yakin. "Napa manggil elu?" Tanyanya lagi.

"Nggak tau??"

Benar saja, nggak lama kemudian Kale terlihat dari arah gerbang. "Dicariin tuh sama adek lo! Tapi dia nggak mau turun," lapor Kale dengan lari kecil menunjuk arah belakangnya dengan dagu. Tempat dimana mobilnya masih terparkir. Matanya menyapu ke segala arah, hanya familiar dengan Haikal dan Januar. Dia baru pertama kali datang kemari, jadi nggak tau siapa aja penghuninya.

Ada sosok lain yang berdiri di samping Januar, keduanya sama-sama menggunakan kaos dan celana training. Lalu munculah dua yang lainnya dari balik net saling tatap terlihat penasaran, ada yang menggunakan celana dan kaos hitam pendek dan ada yang menggunakan kaos sleeveless seperti Januar.

Haikal terkekeh lalu menepuk pundak Kale. "Ahahaha bilangin Winna, disuruh masuk sama Erina," ujar Haikal santai, meski nggak tau ada angin apa adeknya nyamperin ke kosan.

Kale langsung men-dial nomor Winna dan mengatakan pesan Haikal. Malas betul harus bolak-balik di siang terik begini. "Ada kakak lo juga di dalem," lanjut Haikal menepi dari lapangan. Kale manggut-manggut ringan, kakaknya cuma bilang kalo lagi bantuin acara temennya yang ulang tahun. Mungkin mereka semua ini satu lingkar pertemanan dengan Kanina.

"Udahan dulu deh. Ntar cewek-cewek ngamuk lagi," ujar seorang pemuda dengan kaos yang lengannya digulung dan rambut gondrong yang dikuncir separuh.

"Yok masuk," sahut satu lainnya yang kelihatan paling kecil di antara semuanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yok masuk," sahut satu lainnya yang kelihatan paling kecil di antara semuanya.

Kale mengekor cowok-cowok itu dalam diam sampai Januar menginterupsi. "Kenalan dulu sini sama yang lain," pinta Januar mengenalkan temen-temennya pada Kale. Remaja itu melakukan tos secara bergantian dengan semuanya sambil mereka menyebutkan nama.

"Mereka semua seumuran sama gue. Kecuali nih si bontot Julian adeknya Naren," jelas Haikal merangkul leher Julian dengan susah payah.

Lagi-lagi Kale manggut-manggut ringan, menatap Naren dan Julian bergantian. Ternyata emang bener, kalo ada dua orang jalan bersisian, yang lebih tinggi itu adeknya. "Berarti seumuran sama lo," sambung Januar menambahkan. Setelah perkenalan singkat, mereka udah sampe di depan teras.

the dearest Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang