___________________
"Ikut turun nggak, bub?" Tanya seorang pemuda dari balik kemudi setelah mematikan mesin mobilnya.Sang puan menoleh. "Kamu nggak lama kan?" Tanyanya memastikan. Pemuda itu mengambil berkas yang diletakkan di kursi belakang lalu mengangkatnya di depan muka.
"Harusnya sih enggak. Cuma mau ngasih ini ke Naren," jawabnya ragu sebab nggak tau kalo mungkin nanti ada yang harus dibahas.
Gadis berkacamata itu akhirnya menggeleng. "Yaudah salamin aja buat yang lain. Aku lagi mager banget," jawabnya dengan meringis tipis. Matahari baru saja terbenam namun dia yang udah seharian di kampus rasanya capek kalo harus berinteraksi sama orang lagi.
"Oke. Kalo kelamaan susul aja ya?" Pinta sang tuan mengusak sayang rambut pacarnya. Dia turun dari sisi kemudi membiarkan gadis itu melakukan apapun yang ingin dia lakukan selagi menunggunya.
"Hmm," jawab sang gadis.
"Bang Mandala!" Sapa seseorang sebelum Mandala sempat menutup pintu. Ternyata ada mobil lain yang berhenti di belakangnya. Erina, adik tingkatnya di HI sekaligus teman kekasihnya.
Tersenyum hangat, Mandala mengangkat sebelah tangannya menyapa. "Hai Erina. Oh ada yang lain juga," lanjut Mandala sebab nggak lama kemudian ada Jia yang juga turun.
"Sama Kak Ayes?" Tanya Jia ramah.
Mandala mengangguk membuka lebar pintunya. "Iya tuh," tunjuknya pada gadisnya yang sudah menegakkan tubuh.
"Hai Kak," sapa yang lain melambaikan tangan pada Ayesha. Mereka udah jalan ke arah pintu sebelah Ayesha sebab berada paling dekat dengan gerbang.
Ayesha balas melambaikan tangan riang ke arah gadis-gadis yang turun dari mobil di belakangnya. "Halo girls, darimana rombongan gini?" Tanyanya ramah. Meski nggak seangkatan tapi dia kenal dekat sama empat gadis cantik yang selalu jadi buah bibir ini. Apalagi Kanina adalah juniornya di FEB.
"Abis main sama adek," jawab Lila yang baru turun bersamaan dengan seorang remaja menyusul yang lain.
"Whose adek?" Tanya Ayesha ragu. Kayaknya cewek-cewek ini nggak punya adek yang kalo main harus ditemenin deh.
Mandala mengurungkan langkahnya sebab kalimat Ayesha. "Bub, whose little bro sounds better," ujarnya membenarkan. Yang lainnya terkekeh geli bahkan Kanina yang baru gabung juga, udah sering liat pasangan super sibuk ini berdebat hal nggak penting.
"Whatever you say," balas Ayesha santai. Mandala emang hobi mengoreksi bahasa Inggrisnya yang sengaja dibuat belepotan, soalnya suka aja liat Mandala jadi kesel sendiri. Lucu.
Jia menarik pelan lengan si remaja. "Adek gue Kak. Kenalan Dek," pintanya pada sang adik. Ayesha yang masih ada di dalam mobil pun memekik kecil sebab ternyata dibalik tudung hoodie-nya remaja tadi punya wajah yang menggemaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
the dearest
FanfictionKumpulan cerita slice of life dengan face-claim kapal-kapal juga idol-family dan sibling kesayangan aku, tapi mereka semua masih satu universe dan akan saling terhubung. Ceritanya ringan dan aman hehe . . . . . . . . Disclaimer!! Sejuta persen fiksi...