(ceritanya) bukber

793 110 13
                                    

Special ramadhan part 2

_________________
Setelah melewati proses screening ketat dan seleksi yang penuh makian juga dengusan dari The Bujangs, akhirnya Haikal berhasil meloloskan idenya yang diterima untuk kemudian di eksekusi. Perjuangan yang sungguh mengharukan, tolong beri applaus buat Haikal :')

Hampir semua yang diundang sudah ada di rumah The Bujangs, meski baru jam lima. Semuanya adalah teman-teman The Bujangs entah temen kelas, temen futsal, temen basket, temen tapi mantannya pacar, temen organisasi, temen klub dan temen-temen yang lainnya. Pokoknya mereka yang dikenal sama semua The Bujangs meski ini hanya beberapa. Udah ganteng dan cantik abis mandi sore.

Ramadhan begini jam perkuliahan memang akan lebih singkat hanya sampai jam tiga sore entah bagaimana caranya. Jadinya mereka punya cukup waktu untuk menyiapkan keperluan bukber yang akan mereka laksanakan.

Semuanya udah duduk melingkar di atas karpet setelah mengosongkan ruang tengah dengan menggeser sofa dan meja ke pinggir. Di hadapan mereka masing-masing ada kantong plastik yang belum dibuka berisi hidangan buka puasa kali ini.

Udah kayak berkat pengajian :')

Ting Ting Ting!!!

Jia memukul-mukul piring dengan sendok membuat ruangan yang tadinya riuh macam dengungan lebah sebab obrolan dari berbagai arah seketika hening.

"Beli apa Jan?" Tanya Jia mulai mengabsen satu persatu.

Januar membuka kantong plastik yang ada di depannya. Tadi pulang kuliah dia ngelewatin penjual buah yang kayaknya musiman gitu, jadinya dibeli aja. "Jambu kristal," jawabnya menatap pada kamera Naren yang kali ini bertugas jadi seksi dokumentasi.

Terlihat sangat niat sekali :')

"Oke lah," sahut Jia, bukan makanan berat. Ya Januar masih terhitung waras daripada yang lain. Ini dia udah curiga soalnya dari sisi sana udah ada suara-suara cekikikan tidak bertanggung jawab.

Giliran Jia menatap pemuda di samping Januar. "Awan?"

"Ayam goreng lah," jawab Awan dengan senyum bangga membuka kantong plastik dan mendorong kotaknya ke tengah seperti yang dilakukan Januar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayam goreng lah," jawab Awan dengan senyum bangga membuka kantong plastik dan mendorong kotaknya ke tengah seperti yang dilakukan Januar. Makanan dengan awalan huruf A ya ayam.

"Asik chicken," sahut Kanina senang. Ada yang bawa protein nih, dia jadi kepikiran ada yang masak nasi nggak ya ini.

Jia menatap Erina dan dengan begitu saja Erina paham. "Riel?" Lanjut Erina menatap Fariel.

Menjadi pusat perhatian semua orang, Fariel ragu-ragu membuka bungkusan yang ada di depannya. "Femfek?" Ucapnya dengan senyum lebar yang justru kelihatan dipaksakan. Seketika semua orang tergelak dan melemparkan umpatan untuk pemuda blesteran Jawa-Australi itu.

"Gelo!!!"

"Mana ada?!!"

"Gendeng!" Awan menendang Fariel dengan sepenuh jiwa.

the dearest Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang