08. a man with a past

721 102 20
                                    









Gema suara musik dari speaker besar di kedua sisi panggung menyuarakan sebuah intro musik bergenre new country, sorak sorai penonton mayoritas lanjut usia dan paruh baya yang pastinya telah mengenal lagu pada jaman mereka itu menggema, bahkan ada yang langsung ikut bergoyang mengikuti irama intro awal lagu.


Lantas Nunew muncul dari balik tirai menggunakan Jas merah muda bergliter di balik hoodie abu-abu, menyanyikan bait pertama lagu berjudul i love you more than anyone membuat James diam dengan wajah tidak percayanya karena Nunew membawakan lagu itu dengan suara merdu dan irama yang pas. Di sisi lain Zee tidak kalah terkejut, namun juga kagum, hatinya mendesirkan perasaan riang dan hangat yang tidak bisa ia jabarkan dalam kata.


Nunew begitu bersinar di atas panggung, liukan tubuh dan nyanyian mengikuti irama ia tunjukkan secara lugas seolah Nunew adalah seorang profesional, dan jangan lupakan senyum manis yang terpatri mampu membuat siapapun ikut tersenyum melihatnya.


"Nunew memiliki band di kampusnya, ia seorang vokalis," ucap Wasita, menjelaskan tentang keterkejutan James dan Zee yang berdiri tepat di sampingnya dengan senyum bangga.


James merengut tidak suka, ia salah langkah kali ini, ia kira akan mempermalukan si anak kota, ternyata Nunew memiliki suara dan teknik vokal yang bagus, dengan rahang mengeras James menatap Nunew dari bawah panggung, meski tidak suka ia tetap menyaksikan penampilan pemuda itu hingga bait lirik terakhir yang Nunew bawakan sambil menatap penuh cinta pada sang ibu.


I love you more than anyone


Lirik terakhir dari lagu, menggambarkan seberapa seseorang mencintai orang lain dengan segenap hatinya, membuat rasa iri timbul dalam hati James, ia iri, Nunew mampu menunjukkan rasa cinta yang begitu besar pada sang ibu meski hanya dari sebuah lagu, bahkan lagu itu Nunew pilih dengan spontan. Sedangkan James sendiri tidak pernah bisa merasakan perasaan mendalam pada kedua orang tuanya yang selalu saja sibuk dengan urusan pekerjaan, meninggalkan James sendirian mempelajari apa arti cinta.


"Nunew, kau luar biasa," ucap Zee ketika lelaki itu turun dari sisi panggung untuk menghampirinya dan James.


Lagi, sorot mata berbinar itu seolah hanya Zee tunjukkan padanya, membuat desiran hangat dalam diri Nunew. Senyum dan tatapan kagum dari Zee tidak sebentar pun lepas dari dirinya sejak di atas panggung, namun Nunew memilih acuh, tidak ingin hanyut dalam perasaan asingnya sendiri. "Terima kasih."


"Jadi bagaimana dengan temanmu, Zee? Apa ia juga akan berfikir sama?" Nunew dan Zee sama-sama menoleh pada James yang telah lebih dulu menatap mereka dengan sinis.


"Menurutmu, sebuah lagu bisa membuat seseorang terlihat luar biasa? Itu hanya sebuah lagu"


"Benar, sebuah lagu yang kau tantang untuk ku bawakan" atensi Nunew beredar ke sekeliling panggung lalu kembali pada James, "dan kurasa semua orang menikmatinya kecuali dirimu."


Dengan rasa kesal yang memuncak James melangkah pergi, ia muak melihat senyum mengejek pria itu, James bisa saja menghajar wajah menyebalkan Nunew, tapi niatnya urung karena benar kata Zee, tempat itu terlalu ramai dan beresiko. Keluarga Wongwisut memiliki image baik di warga desa, ia tidak mau merusak apapun, apalagi jika sang ayah tau, mungkin James akan di paksa pindah ke tempat yang ia benci, ibu kota.





***




James berjalan membawa rasa kesal tanpa tau arah hingga akhirnya masuk ke tepi hutan, meluapkan berbagai kesal di dalam dadanya karena Nunew, melayangkan beberapa tinjuan ke arah pohon besar sambil berteriak seperti orang tak waras. "Brengsek kau Nunew!! Aku membenci mu!!" Teriaknya jengah hingga nafas terengah.


Friend With Benefit [END ✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang