22. our first love

574 95 26
                                    







Milk adalah gadis yang memberi warna pada dunia Nunew yang begitu abu-abu, melalui senyum, sifat dan perilaku bak seorang putri kerajaan, dan kebaikan hatinya membuat pemuda itu begitu memujanya.


Sebelumnya Nunew adalah pemuda yang hidup mengikuti jalan takdir, bersosialisasi hanya karena ia sadar adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri.


Hidup Nunew begitu sepi, bahkan ketika anak lain memiliki ayah yang selalu datang mengambil raport, lantas ketika sang anak mendapat nilai sempurna, kepala keluarga itu akan mengusak rambut si anak sambil berujar jika dirinya bangga memiliki anak yang pintar, tapi Nunew hanya memiliki ibu disampingnya.


Bertahun-tahun ia terbiasa hingga rasa iri itu hilang tanpa sisa, membentuk Nunew menjadi pribadi yang terlalu cuek dengan sekitar, setidaknya itu yang ia yakini.


Namun ketika hari dimana moment pertemuan Nunew dengan Milk, semua berubah. Gadis itu memperlihatkan dunia padanya melalui musik, kegembiraan Milk ketika bersama piano membuat Nunew ingin masuk kedalam dunia penuh warna yang dibuatnya.


Hingga rasa itu berkembang menjadi cinta pertama, untuk kali pertama Nunew mampu tersenyum pada orang lain selain Wasita.


Bagi Nunew, Milk adalah pelangi disertai semilir angin di padang rumput. Bahkan ketika gadis itu pergi tanpa pamit, asanya tidak pernah pupus tentang meyakini sosok yang ia cintai akan kembali suatu saat nanti.


Dan kini asa yang coba ia pendam, kembali membawa Milk dalam perasaan yang masih sama persis.

"Nunew, kenapa melamun?"

Rungunya menangkap suara lembut Milk yang menatapnya penuh senyum, bahkan senyum itu pun masih terlihat sama.


"Aku hanya sedikir bingung, kenapa kau masih terlihat sama persis seperti dulu?"


Gadis itu tersipu sebelum suara batuk yang sengaja dibuat Noeul dari kursi di sebelah Milk terdengar. "Cheesy."


"Nu, kau terdengar menjijikan." Ucap Noeul kemudian sambil mengaduk ice coffee miliknya sendiri.


Mereka bertiga, ditambah Boss yang tadi tiba-tiba muncul, duduk di satu meja kantin kampus. Berbincang cukup banyak sambil mengenalkan Boss tentang cerita masa lalu.


Bagaimana Noeul yang lebih dulu mengenal Milk, namun tanpa ia sadari Nunew mulai dekat dengan Milk hingga tiba-tiba menjadi kekasih. Jika boleh jujur dulu Noeul patah hati, tapi karena Nunew adalah teman terbaiknya maka semua baik-baik saja, toh Noeul hanya sampai dibatas 'menyukai' tanpa disukai balik.


"Kalian juga tidak banyak berubah, kecuali di wajahmu, yang terlihat semakin tampan."


Milk menumpu dagu dengan sebelah tangan sambil memiringkan kepala menatap Nunew, "pasti banyak yang menyukaimu."


"Aku tau, banyak sekali pertanyaan yang ingin kau tanyakan, kau bisa bertanya satu-persatu padaku, aku mendengarkan."


Mereka terkekeh bersama, Milk merasa lega, awalnya ia takut ingin kembali, takut jika Nunew marah karena ia yang pergi terlalu tiba-tiba. Tapi ternyata tidak, bahkan lelaki itu masih paham tentang sifatnya yang selalu memancing perkara untuk bertanya sesuatu.


"Hah, Boss kurasa keberadaan kita menganggu, ayo kita pergi saja."

Noeul merasa eksistensinya terabaikan sejak tadi, jadi ia memilih menyeret Boss yang hanya diam tersenyum melempar pandang pada Nunew. "Sampai jumpa Milk, aku akan mengobrol melalu pesan saja denganmu." Ucap Noeul sambil berjalan menjauh, ia tidak lagi mendengarkan ucapan Milk yang coba menahannya.


Friend With Benefit [END ✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang