Siapa seneng ketemu Eros? WKWKWKWK /ga ada yang seneng/
atau siapa seneng ketemu Aya?
Bisa di vote kan? Komen juga jangan lupa... :)
Selamat membaca dan selamat memaki Eros wkwkwkwkwkwkkw
.
.
.
"Lo yakin, Vel?" tanya Miko ragu setelah mendengar apa yang pria itu sampaikan pada mereka.
Sejak pulang sekolah, Marvel membawa teman-temannya untuk berdiskusi bagaimana cara membalas Eros dan melepaskan Ayana dari tangan pria itu. Marvel benar-benar tidak terima ketika tahu kakak tirinya dijadikan seorang kacung yang begitu rendahan oleh pria itu. Tidakkah Eros itu punya otak dan perasaan? Bagaimana bisa hatinya tega memperlakukan Ayana yang sudah susah untuk melihat semakin menderita dengan keberengsekkannya?
"Lo bayangin! Kakak gue ditindas kayak gitu ya kali gue diem aja?" Marvel masih sangat emosi dan tidak terima setelah mendengar cerita Ayana pagi itu. Rasanya darahnya mendidih memikirkan bagaimana Eros dengan bajingannya menindas kakaknya di kampus dengan tidak manusiawi.
Romeo mendesah dan menggaruk pelipisnya. "Iya... kita ngerti banget kalo lo emosi. Paham banget gue." Ia berhenti bicara sebentar karena menunjukkan wajah frustrasinya . "Tapi, Vel... ini yang lagi kita bahas Eros, lho. Lo tahu Eros, kan? Eros yang namanya udah terkenal banget. Ketua Orion, berkuasa, garang, sadis, lo ditiup sama dia aja udah pindah planet anjir."
Danesh menepuk tangannya sekali dengan ekspresi sangat setuju dengan ucapan Romeo barusan. Ya, memang mereka begitu mengerti perasaan Marvel tentang Ayana. Namun mereka masih memiliki logika jika berbicara tentang Eros. Pasalnya nama pria itu sudah seperti malaikat maut.
"Lagian gue tanya deh sama lo, Vel. Lo emang punya rencana ?" tanya Danesh penasaran karena sedari tadi Marvel hanya bilang untuk balas dendam saja namun tidak membahas rencana apapun.
Marvel mendengus kencang. "Ya kagak! Makanya lo bantuin mikir!"
Mereka menggelengkan kepala bersama dan juga sontak ada makian yang terdengar dari mulut Romeo. "Ya elah, Vel. Gue kira lo bahas ginian karena udah nemu ide. Taunya," ucap Romeo bersungut-sungut.
"Eh! Ada berita, nih." Miko berucap heboh setelah baru saja membaca sebuah info yang ia dapat dari group kelas-nya. "Ntar malam Eros sama Mario mau balapan." Miko menunjukkan berita itu melalui ponselnya pada mereka semua.
Marvel mengambil alih ponsel Miko dan membacanya dengan lamat. "Gue curiga ntar malam ada kak Aya di sana." Entah mengapa firasat Marvel sudah begitu yakin bahwa Aya akan ada di arena balap nanti malam. "Kita harus ke sana!" perintahnya yang seolah tidak ingin menerima protesan lain.
Romeo mendesah pelan. "Bukannya gimana ya... tapi nanti malem tuh gue---" Romeo berhenti berucap setelah mendapat tatapan dari Marvel. Tatapan datar yang membuat Romeo terbatuk dan kemudian langsung tersenyum. "Gue free banget nanti malam. Gas gas!"
***
Eros memasuki apartemennya tepat pukul enam sore. Ia berencana untuk mempersiapkan dirinya sebaik mungkin untuk balapan malam ini. Ketika pria itu mulai melepaskan jaket kulitnya, Eros menoleh ke belakang lalu mendesah kasar. Ia tidak tahu alasan kuat apa yang membuatnya mengajak Ayana ke apartemennya saat ini.
Eros hanya terlalu marah karena Ayana berusaha kabur darinya saat di kampus. Membuat Eros harus mengeluarkan sepuluh juta untuk membayar siapapun yang berhasil menemukannya. Eros mencebik dalam hati, bahkan uang seribu pun harusnya tidak pantas untuk gadis seperti Ayana.

KAMU SEDANG MEMBACA
EROS
Hayran Kurgu"Peraturan pertama, Eros tidak pernah salah." "Peraturan kedua, Eros tidak boleh dibantah." "Peraturan ketiga, lo harus nurut dengan aturan pertama dan kedua." - ©️®️ Vange 2023