Eros | [16]

9.7K 745 348
                                    

Kekuatan fans ENA emangggggggg gilaaakkk bangetttttt semakin ngeriii aku lihatnyaaa HUHUHUHUHUHU 😭😭😭😭🩷🩵🩷🩵🙏🙏 MAKASIH SEKALII LAGI KUUCAPKAN BUAT KALIAN YANG MASIH SANGAT ANTUSIAS SAMA CERITA EROSS YAAAAHHH🩷🩷🩷😭😭😭🙏🙏🙏

Hari pertama LDR.... siapin hati, ya? Jangan kaget dan siapin kata-kata mutiara buat Eros. HAHAHAHAH /Ketawa jahat...🤭🤭🤭🫶🫶🫶

Btw ini seperti biasa 3k kata jadi semoga KENYANG Kelennnnn semuahhh... 🖤🩵🩷🖤🩷🩵🩷🖤🩷🫡🫡

Eh tapi sebelumnya... boleh kenalan dong? 🫨🫨

Ini yang baca cerita Eros kisaran umur berapa yaaaa kalau bowehhh aku tahu?????? 🙌🙌🙌🙃🙂🙃🙌

.

.

Eros mencengkeram kerah baju seorang pria dengan tatapan penuh amarah. Ia sudah memberikan satu tinjuan mematikan di wajah lelaki itu hingga memunculkan lebam dan luka di sudut bibirnya. Lelaki dengan tampang cupu itu sudah meminta maaf berkali-kali pada Eros namun Eros tidak peduli dan mengabaikan permintaan maaf tersebut.

"Lo ga punya otak, hah?!" bentak Eros semakin menarik kerah itu kuat sehingga pria itu terhuyung mendekat ke depan. "Gue bilang jam tujuh kopi gue harus ada!!" teriak Eros masih meledak-ledak.

Di belakang Eros ada Danve dan Kenzi yang sedang memantau keadaan pria yang sudah dua hari ini selalu cepat marah, cepat emosi dan tidak bisa menahan kepalan tangannya untuk tidak meninju orang lain. Mereka sendiri tidak memahami kenapa pria itu cepat sekali tersulut emosi, meskipun dulu memang Eros bukan pria yang sabar, namun kali ini Eros sangat kacau.

Danve mengembuskan asap rokoknya ke udara dan menghela napas melihat bagaimana Eros bermain-main dengan mangsa barunya yang merupakan seorang anak jurusan tambang semester tiga yang sayangnya sangat sial menjadi mainan baru Eros saat ini.

"Ma-maaf, kak. Ta-tadi saya udah coba buat ga terlambat. Tapi cari ojol susah ba-banget, kak." Ia berusaha berbicara jujur di tengah remasan di kerah bajunya yang mungkin sudah sangat kusut.

"Alasan lo anjing!" Eros mendorong tubuhnya hingga terdorong ke belakang dan jatuh.

Ia segera berlutut dan menundukkan kepalanya. "Sa-saya ga alasan, kak. Beneran!" Ia mencoba menatap Eros yang masih melihatnya dengan tatapan kemarahan hingga akhirnya ia menundukkan kepalanya lagi karena tidak berani memandang Eros terlalu lama.

Eros akan maju lagi untuk menghajar, namu tiba-tiba Kenzi mendekat dan menahan tubuh Eros. "Udah, Er. Lo mau matiin anak orang?" Kenzi menaikkan alisnya. "Cuma gara-gara kopi?"

Eros mendengus dan menatap sosok di bawahnya itu yang masih sangat gemetar ketakutan. "Cabut lo!"

Ia mengangguk cepat lalu berdiri dan langsung berlari secepat mungkin dari markas Orion. Rasanya mungkin ia baru diselamatkan dari maut yang sebentar lagi akan menjemputnya.

Eros merenggangkan otot lehernya dan duduk di atas sofa sambil menjulurkan kakinya ke atas meja. 

"Rokok gue mana?" tanyanya saat tidak menemukan keberadaan rokok miliknya.

"Itu disaku jaket lo, tai!" Danve menunjuk pada kotak rokok yang terselip di saku jaket hitamnya dan Eros pun langsung meraihnya dengan wajah masih tidak bersahabat.

"Lo ga papa, Er?" tanya Kenzi memandang pria yang kini sudah mulai mereda setelah menghisap satu batang rokoknya.

"Ga." 

"Gue lihat-lihat, lo sekarang jadi lebih pemarah dari sebelumnya. Ada masalah?" selalu Kenzi yang akan menanyakan hal seperti itu pada teman-teman yang lain. 

EROS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang