Extra terakhir yaa <3
***
Dalam mengurus Aidan, Ayana biasanya melakukannya sendiri, atau biasanya Fira akan datang ke rumah dan juga menengok cucunya. Di hari Sabtu, rumah biasanya ramai karena Fira dan Arifan datang. Marvel sudah jarang ikut berkumpul karena ia disibukkan dengan kuliahnya.
Aidan sudah menginjak usia satu tahun, dan semakin aktif dalam bergerak, memegang benda juga ocehannya semakin banyak. Meskipun Aidan masih lambat untuk melangkah, namun Ayana tidak pernah sedih dan kecewa.
Selama satu tahun Ayana merawat dan membesarkan Aidan tanpa bantuan suster. Eros ikut membantu juga di hari Minggu, seharusnya di hari itu, Eros yang akan menjagai Aidan dari pagi sampai malam dan Ayana diiizinkan waktu untuk menikmati harinya sendiri.
Namun... Ayana merasa tidak tenang jika harus meninggalkan Aidan bersama Eros sendirian. Jadi di hari Minggu biasanya mereka akan pergi bersama untuk jalan-jalan ke mall atau ke taman bermain dengan Eros yang akan menggendong Aidan.
Ayana terlalu baik... sangat baik sehingga ia tidak pernah mempermasalahkan jika ia yang paling kelelahan mengurus Aidan. Ia paham bahwa Eros juga lelah dengan pekerjaannya. Dan Ayana tahu bahwa menambah beban Eros dengan meminta waktu pria itu mengurusi Aidan juga hanya membuat Eros makin kelelahan.
Seperti malam itu, Eros baru pulang pukul dua belas malam. Beberapa hari ini Eros terus melembur karena beberapa proyek baru yang perusahaannya jalankan. Itu pun, Ayana masih bisa terbangun ketika mendengar suara pagar yang dibuka dan suara mobil Eros yang memasuki parkiran.
Ayana bangun dari tempat tidur. Mengikat tali robe-nya, berjalan keluar untuk membuka pintu. Ia tidak ingin meminta tolong asisten rumah tangga mereka di tengah malam begini untuk terjaga menunggui Eros. Mereka butuh istirahat setelah menyelesaikan pekerjaan rumah.
Jadi Ayana buru-buru keluar dan membuka pintu rumah. Ia mendapati wajah lelah pria itu menatapnya, dan Ayana akan menyambutnya dengan senyuman, meski sejujurnya Ayana sedikit menahan kantuknya.
Ayana mengambil jas Eros setelah menutup pintu dan menguncinya. Ia membuka simpul dasinya. Dan meraih jemari Eros untuk ia salim.
"Kamu mau mandi dulu atau makan dulu?"
Eros tidak tahu... bagaimana ia layak mendapati wanita sehebat ini di hidupnya? Eros hanyalah pria berengsek dan tidak berguna dulu. Lalu ia bertemu Ayana yang begitu penyayang dan menghargainya.
"Cium dulu ga, sih?" Eros mengangkat alisnya dan Ayana tersenyum. Ia maju mendekat, memberikan kecupan manis di bibir Eros. "Aku mandi dulu."
Ayana menganggukkan kepala lalu membiarkan Eros membersihkan dirinya dulu, sedang Ayana memanaskan makanan yang sudah dingin. Sejam kemudian, Eros keluar dari kamar dan menuju meja makan di mana Ayana sudah menunggunya.
Ketika Eros duduk, Ayana melayaninya. Menuangkan nasi.
"Cukup ga ?"
Eros mengangguk. Setelahnya Ayana menyediakan itu di hadapannya dan duduk di sebelahnya untuk memperhatikan Eros.
"Kamu udah makan?" tanya Eros.
"Udah. Maaf ya? Aku tadi makan duluan. Soalnya tadi habis nyusuin Aidan, jadi lapar." Ayana berdiri dan menuangkan air minum untuk Eros. "Kamu hari ini sibuk banget ya di kantor?"
"Sibuk. Sampai kadang aku takut kalau... udah jarang ada waktu buat kamu sama Aidan."
Ayana tersenyum dan mengusap tangan Eros. "Kamu selalu ada buat aku sama Aidan, kok. Lagian kamu kerja juga buat kita. Buat aku, buat Aidan."
KAMU SEDANG MEMBACA
EROS
Fanfiction"Peraturan pertama, Eros tidak pernah salah." "Peraturan kedua, Eros tidak boleh dibantah." "Peraturan ketiga, lo harus nurut dengan aturan pertama dan kedua." - ©️®️ Vange 2023