Eros | [35]

9.8K 532 167
                                    


Aku tahu ini udah lebih dari dua minggu aku ga update sepertinya.... i'm so so soooo sorrryyyy guys...

Aku sampai malu banget mau muncul lagi dan memberikan janji2 manis tapi nanti ga bisa ditepatin...

Kerjaan lagi mumet banget, dan atasan ngasih deadline Juni ini harus udah kelar wkwkwk, jadi bener-bener aku berusaha fokus banget kemarin dikerjaan aku... ini nyuri waktu tipis-tipis buat nulis Eros...

Maafin yaaaaa :) 

Semoga pada masih nungguin Eros dan Ayana sampai selesaiiiiiiii

Happy Reading <3

***

Ayana meletakkan segelas air putih di atas meja dengan tatapan yang masih mengarah pada wanita hamil bernama Rasya itu. Eros sudah duduk menemani Rasya saat Ayana mengambil air minum. Entah apa yang mereka bicarakan saat ia sedang tidak ada di sana. Ayana penasaran, tentu saja. Seorang wanita hamil mencari Eros dan timing-nya sangat pas saat Ayana dilamar kemarin malam.

Ayana duduk di sebelah Eros memandang pria itu yang kini tersenyum padanya. Ayana tidak bisa tersenyum sekarang. Ia harus memasang radar kewaspadaan terhadap apa yang akan ia dengar selanjutnya.

Sudah cukup dengan Kiara di masa lalu. Jangan ada Kiara-Kiara lainnya di masa depan. Ia lelah berurusan dengan gadis-gadis tidak memiliki pikiran seperti itu.

"Ras, kenalin ini---"

"Gue tahu. Ayana." Dia memotong ucapan Eros dan membuat Ayana langsung memandanginya. Tatapan Ayana masih sama. Datar dan penasaran akan perempuan di hadapannya saat ini. Ayana sudah begitu trauma dengan gadis-gadis yang pernah dekat dengan Eros. 

"Ya, kenalin ini---"

"Rasya. Kamu udah sebut namanya tadi." Ayana membalas ucapan yang serupa dengan Rasya membuat kini dua perempuan itu saling berpandangan dan Eros hanya memandang mereka dengan khawatir.

"Oke. Jadi lo ngapain cari gue, Ras?" Eros mulai menanyakan maksud dan tujuan pertemuan mereka kembali setelah cukup lama ia tidak mendengar kabar Rasya. "Udah hampir empat tahun kita ga ketemu, kan? Lo waktu itu cabut gitu aja dari Orion."

Ayana menangkap satu hal bahwa gadis ini adalah mantan anggota Orion. Seorang wanita yang ternyata mengejutkan Ayana. Ada juga gadis gila yang bisa tahan bergabung dengan anggota seperti Orion.

"Gue balik bukan untuk gabung sama Orion lagi. Yang jelas bukan itu tujuan gue ketemu sama lo sekarang." Rasya mencondongkan tubuhnya meraih air minum itu dan meneguknya sampai setengah.

Eros menganggukkan kepala. "Oke. Terus?"

"Gue cukup terkejut, lo punya hubungan serius sama cewek. Apalagi... yang modelnya kayak gini." Rasya memandang Ayana. 

Yang modelnya kayak gini? Emang kenapa?!

"Ras... lo ke sini bukan untuk ngomentarin kehidupan gue. Lagian lo siapa nilai Ayana kayak gitu? Jaga omongan, lo." Eros sempat terpancing emosi namun Ayana mengusap lengannya untuk sabar.

Rasya tidak lagi membantah ucapan Eros. Ia hanya menghela napas dan kemudian mengusap perutnya. "Gue ga akan basa-basi." Rasya memandang Eros dengan serius. "Gue mau minta tanggung jawab."

"Tanggung jawab apa?" Eros mulai panik dengan tatapan yang tertuju pada perut Rasya. Memorinya berputar kembali ke masa-masa ia bertemu Rasya. Apa saat itu ia mabuk dan melakukan hal yang tidak terduga? 

Tapi tidak. Eros sama sekali yakin ia tidak melakukan apapun pada Rasya.

"Bayi dalam perut gue." 

Eros segera mengalihkan tatapannya pada Ayana yang kini mulai tidak tenang juga. Gadisnya seperti terkejut dan mungkin akan mulai curiga padanya.

EROS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang