Eros | [32]

8.2K 474 181
                                    


Pada kangen ga nihhhhh sehari absen ketemu mereka wkwkwkkwkwkw

Btw... siap2 ya..... hatinya harus siapppp membaca chapter ini wkwkwkwk karena mengurang emosi HAHAHAHAHAH

Btw sorry agak telat updatenyaaaaaa

Happy reading <3

.

.

"Lo kenapa?" Eros memerhatikan ada yang tidak biasa pada Ayana. Gadisnya melamun dan hanya mengaduk-aduk pastanya seolah tidak ingin menyantap apapun. Eros sudah memerhatikannya sejak mereka tiba di sebuah tempat makan.

"Ga suka pasta-nya? Mau ganti apa?" tanya Eros bersiap untuk memanggil seorang pelayan jika Ayana ingin memesan yang lain, namun Ayana menahan tangan Eros dan menggelengkan kepalanya. 

Eros mengerutkan dahi. "Terus kenapa ga di makan? Malah diaduk-aduk doang makanannya?"

Ayana menatap makanannya sebentar dan mendesah. "Aku lagi ga nafsu makan."

Eros menatap heran, kemudian mencondongkan tubuhnya dan memeriksa suhu tubuh Ayana. "Lo sakit?"

Ayana menganggukkan kepala lemas. "Aku pusing."

"Kenapa ga ngomong dari tadi?"

"Ga mau bikin kamu khawatir." 

Eros berdecak dan mengangkat tangannya pada seorang pelayan. Eros meminta bill dan membayar makanan mereka yang tidak habis sepenuhnya. Setelah membayar Eros menarik Ayana keluar dari sana. 

"Kita ke rumah sakit."

"Ngapain?" Ayana melebarkan matanya terkejut.

Eros tidak menjawab langsung. Ia bergerak memakaikan sabuk pengaman pada tubuh Ayana dengan gerak tergesa. "Er... aku ga papa. Cuma butuh istirahat aja sebentar."

Eros menatapnya. "Kita ke rumah sakit, Ya. Lo denger, ga?"

"Tapi kondisiku ga parah. Habis istirahat aku pasti udah baik-baik aja." Ayana menatap Eros dengan memohon. Ia tidak mau membesar-besarkan masalah kesehatannya. Ayana memang hari-hari ini kurang tidur karena beberapa tugas yang cukup menyita waktunya.

"Lo mau pulang?"

Ayana menatap Eros sebentar. Ia tahu bahwa pria ini masih ingin memiliki banyak waktu dengan Ayana. Meskipun Ayana ingin pulang dan istirahat, tapi itu akan membuat Eros kecewa karena waktu bersamanya berkurang. 

Jadi menjawab 'pulang' bukanlah pilihan yang tepat saat ini.

"Aku istirahat di apartemen kamu aja. Boleh?" tanya Ayana dan langsung direspons dengan anggukkan oleh Eros.

Apa Ayana bilang? Pasti pria itu tidak akan menolak jika Ayana akan tetap bersamanya. 

Eros pun memutar balik dan melajukan mobilnya menuju apartemen. Ketika sampai, Ayana langsung duduk di sofa untuk beristirahat dan Eros mengernyitkan dahi.

"Lo ngapain di sini?"

"Istirahat?"

"Di kamar gue."

"Aku di sini aja, Er."

"Bantah?"

Ayana menghela napas lelah lalu berdiri lagi menuju kamar Eros. Ia membiarkan Eros melakukan apapun yang pria itu mau. Eros membuka sepatu Ayana, mengambil tas Ayana dan menyimpannya di atas meja. Sampai ia menyelimuti Ayana agar gadis itu hangat.

"Suhu-nya terlalu dingin, ga?" tanya Eros.

Ayana tersenyum dan menggeleng. "Aku istirahat sebentar, ya. Sore aku balik." 

EROS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang