14

16.6K 1.6K 46
                                    

Annyeong

Happy reading...




Sudah dua bulan lamanya Cakra bersekolah di sekolah baru, dan Minggu depan sudah memasuki ujian semester ganjil, itu berarti sudah satu bulan lebih pula dirinya tinggal bersama dengan keluarga David.

Hubungan Cakra dengan Devan belum ada kemajuan sama sekali, ego Devan yang terlalu tinggi membuat Cakra menjadi enggan untuk mendekat, bahkan untuk sekedar menyapa.

Cakra dan ketiga temannya saat ini baru saja selesai mengganti seragam mereka dengan kaos olahraga. Keempatnya langsung berjalan ke arah lapangan karena disana pak Jagad, alias guru olahraga sudah menunggu mereka.

"Lo yakin ga papa? Mataharinya cukup terik loh," ucap Naufal yang melihat Cakra ikut berbaris untuk pemanasan.

Cakra yang berbaris di samping Nathan mengangguk. "Ga pa-pa, lagian Cakra udah pake sunscreen."

Setelah melakukan pemanasan mereka duduk berbaris mendengarkan pak Jagad yang memberikan materi bola besar untuk mereka praktekan nanti.

"Baiklah, nanti untuk praktek pertama laki-laki dulu baru setelahnya perempuan, ya," ucap pak Jagad yang langsung mendapat balasan berupa iya dari anak-anak didiknya.  "Diem di sini dulu, bapak mau ambil bola basketnya sebentar," sambung pak Jagad, berlalu meninggalkan lapangan.

Cakra yang melihat pak Jagad sedang pergi memilih untuk segera memakai sunscreen, agar nanti ketika bermain basket dia tidak takut dengan alerginya yang akan kambuh. Cakra mengambil sunscreen yang ada di kantung celananya dan memakainya ke seluruh bagian tubuh yang terkena matahari.

"Dih kek cewe lo, mau olahraga aja pake sunscreen ha, ha." Celetukan dari Doni membuat beberapa pasang mata menatap ke arah Cakra yang sedang mengoleskan sunscreen ke tangannya. Dan itu mengundang gelak tawa dari teman-teman sekelas.

"Lo kalo ga tau apa-apa diem aja, ya!" seru Jean menunjuk Doni yang duduk di paling belakang. Doni itu sedari Cakra masuk memang selalu mencari gara-gara, ntah apa yang membuatnya melakukan itu, Cakra sendiri pun tidak tahu.

"Kenapa? Emang bener, kan? Atau jangan-jangan lo emang bencong?"

"Jaga ucapan lo, ya!" Marah Jean hendak berdiri menghampiri Doni, namun Cakra sudah lebih dulu menghentikannya.

"Je, udah biarin aja," ucap Cakra menatap Jean yang terlihat sangat marah.

"Tapi dia--"

"Bencong mah bencong aja kali, cewe aja ga kaya lo tuh yang ribet pake sunscreen tiap kena matahari," ucap Doni semakin membuat suasana semakin panas.

Saat Jean akan menghampiri Doni, dirinya kalah cepat dengan Cakra yang sekarang sudah berdiri di hadapan Doni.

"Kenapa? Mau marah lo sama gue?" Doni menantang Cakra yang saat ini hanya berdiam diri. Cakra yang mendengar pertanyaan dari Doni pun menggelengkan kepala.

Sekarang Cakra dan Doni menjadi pusat perhatian teman-teman sekelasnya, mereka penasaran apa yang akan dilakukan Cakra kepada Doni, karena selama ini cenderung diam dan tak menanggapi jika Doni membuat masalah.

Cakra mengambil sunscreen lalu mengeluarkan krimnya ke tangan dan  memegang tangan Doni sekuat tenaga.

"Eh mau apa, lo?!" teriak Doni panik. "Arrghh! Anj*ng," umpat Doni saat Cakra tiba-tiba saja mengoleskan sunscreen ke tangan dan wajahnya.

"Apa-apaan sih, lo?!" sentak Doni berhasil menghentikan aktivitas Cakra.

"Kenapa? Doni mau pake juga, kan. Kata  ayah, orang yang suka ngatain itu sebenarnya ingin tapi dia malu buat mengungkapkan. Jadi, sini! Kalo mau minta itu bilang aja, jangan gengsi pake ngatain orang, sini Cakra pakein kalo Doni emang malu," ucap Cakra sambil terus mengoleskan sunscreen ke wajah Doni.

MEMORIES (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang