Happy reading...
Cakra dan Sofia saat ini berada di salah satu pusat perbelanjaan terbesar di kota. Cakra sedari tadi hanya diam mengikuti Sofia, Sofia sendiri menggenggam tangan Cakra, takut jika anaknya ini tiba-tiba saja menghilang begitu saja.
Mereka saat ini sedang berada di salah satu toko baju langganan Sofia, Sofia tadi sempat ke kamar Cakra untuk melihat pakaian milik Cakra. Sesuai perkiraan, jumlah baju yang Cakra punya hanya beberapa pasang saja, jadilah sekarang dia sedang memilihkan baju untuk anaknya. Sofia juga membeli beberapa jas berwarna hitam dan dasi kupu-kupu, berjaga-jaga jika suatu waktu ada acara formal, dia tidak terlalu pusing memikirkan pakaian yang akan dipakai Cakra nantinya.
"Sini sayang, coba pakai ini." Sofia menyerahkan jas berwarna hitam dengan dasi kupu-kupu berwarna senada, Cakra yang melihat itu hanya menurut. Cakra merasa jika dia sudah mencobanya tadi, apa dia salah? Karena jas ini terlihat sama saja dengan yang dia pakai barusan.
"Mah ..." panggil Cakra saat sudah memakai setelan jas yang Sofia berikan.
Sofia memperhatikan Cakra dan memutar tubuh anaknya untuk melihat bagian belakang. "Oke pas, Mba ambil yang ini juga ya," ucapnya kepada salah satu penjaga toko di sana.
Setelah selesai membeli beberapa baju, Sofia membawa Cakra ke toko perlengkapan sekolah. Cakra mengambil 3 lusin buku dan memasukkannya ke dalam troli, tapi tiba-tiba saja Sofia datang dan memasukkan 3 lusin buku lagi, saat Cakra mengambil 1 pack pensil dan pulpen, Sofia mengambil 2 pack lagi sambil berkata 'kamu bakalan sering kehilangan pensil, penghapus sama pulpen, jadi gapapa buat stok aja' kalau sudah begitu Cakra bisa apa selain mengiakan.
Cakra juga memasukkan beberapa pack stiky note ke dalam trolinya, saat Cakra memilih beberapa buku tambahan dia melihat tabel periodik berukuran besar, bahkan lebih besar dari miliknya yang terpajang di kamar. Cakra tersenyum dan memasukkannya ke dalam troli, dia memutuskan untuk membelinya juga.
"Sudah?" tanya Sofia membuat Cakra yang mendengar itu menganggukan kepala.
"Mamah bayar dulu, kamu tunggu di sini jangan kemana-mana, oke?"
"Iya." Setelah mendengar jawaban sang anak, Sofia langsung mendorong troli berisi peralatan sekolah tersebut menuju kasir, meninggalkan Cakra yang sedang melihat-lihat komik Naruto yang terpajang di sebuah rak.
Setelah beberapa menit akhirnya Sofia kembali. Untuk barang-barang belanjaan, semuanya akan dikirim nanti ke rumah, jadi Sofia tidak perlu repot-repot untuk membawanya pulang.
Tak terasa hari sudah semakin siang, Sofia dan Cakra juga sudah dalam perjalanan untuk kembali ke rumah, tadi sebelum pulang mereka sempat makan siang terlebih dahulu di sana.
Cakra yang duduk di kursi depan penumpang menatap ke arah jalanan, matanya melebar saat tak sengaja melihat sesuatu yang sangat dia suka.
"Mah," panggil Cakra.
"Ya?" jawab Sofia dengan tangan mengemudi dan tatapan tetap fokus pada jalanan.
"Mau jajan itu, boleh?" ucap Cakra dengan mata berbinar, Sofia yang melihat sekilas tentu tidak bisa menolak dan berakhir menghentikan mobilnya, karena takut jika penjualnya akan terlewat jauh.
"Mana? Kalo jajanannya aneh jangan, ya." Sofia menatap ke arah belakang mobil.
"Ngga kok, tempatnya bersih tuh." Sofia melihat arah yang Cakra tunjuk hanya mampu menghembuskan napas, dia tidak mau mengizinkan karena itu jajanan di pinggir jalan. Yah, walaupun tempatnya bersih dan tertutup, tapi tetap saja. Namun, melihat binar di mata Cakra, Sofia tidak bisa untuk tidak berkata iya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEMORIES (Terbit)
Teen FictionTersedia di shopee Penerbit.LovRinzOfficial (Belum di revisi) ___________________ Ini adalah kisah dari Cakra, seorang remaja yang baru saja bertemu dengan ayahnya setelah sekian lama, bukan hanya sang ayah, tetapi dia juga bertemu dengan anak dan i...