Happy reading...
Devan dan Tyo saat ini sudah berada di alamat yang diberikan oleh Naufal. Devan beserta Tyo langsung menghampiri rumah yang nampak kosong diantara rumah yang lainnya. Saat Devan mendekat, pagar rumah itu justru terkunci. Jika Cakra ke sini tidak mungkin kan kalau pagarnya dikunci? Kenapa Devan bisa yakin? Karena pagar itu dikunci dari luar menggunakan rantai yang digembok.
Tyo mengedarkan pandangannya sampai dia menemukan seorang ibu-ibu yang sedang menyapu di halaman rumah, tanpa basa-basi Tyo langsung menghampiri ibu-ibu itu. Devan yang melihat Tyo pun langsung mengikutinya dari belakang.
"Permisi, Bu?"
Ibu-ibu yang sedang menyapu itu mendongak lalu mendekati Tyo yang sedang berdiri di luar pagar rumahnya.
"Kenapa ya, Mas?"
"Bener ga ya itu rumah bibinya Cakra?" tanya Tyo menunjuk rumah yang tertutup rapat.
"Oh bener, Mas. Tapi orangnya ke luar negeri, rumahnya juga baru saja laku terjual."
"Dijual?" tanya Devan ikut menimpali.
"Iya Mas, Mas-nya ada perlu apa, ya?"
"Ibu kenal Cakra?" Tyo bertanya kembali.
"Oh kenal Mas, tetangga sini pada kenal sama dia, soalnya anaknya ramah. Tapi kata bibinya, dia sekarang tinggal sama bapaknya, Mas."
"Dia ada kesini ga, Bu? Tadi pagi," ucap Devan.
"Ga ada Mas, ga liat."
"Beneran Bu?"
"Bener Mas, saya dari pagi buta udah beres-beres di luar rumah, tapi ga liat Cakra sama sekali, emang Cakra-nya kenapa ya, Mas?" tanya ibu-ibu itu dengan raut wajah yang menunjukkan kekhawatiran.
"Gapapa Bu, nanti kalo tiba-tiba Cakra kesini tolong kasih tau saya ya ... ah bentar." Devan mencatat nomor teleponnya di buku sekolah lalu menyobeknya kecil.
"Tolong kasih tau saya lewat nomor ini ya, Bu," ucapnya sambil menyerahkan kertas berisi nomor telpon miliknya.
"Iya Mas, kalo boleh tau Mas siapanya Cakra, ya?"
"Saya Abangnya, saya minta tolong ya, Bu."
"Oh iya Mas, nanti saya hubungi"
"Kalo begitu terimakasih."
"Iya Mas, sama-sama."
Setelahnya Devan dan Tyo berjalan kembali menuju motor.
Devan mengusap wajahnya kasar lalu mengirim pesan kepada Sofia dan David, kalau Cakra tidak ada di rumah bibinya.
"Sekarang gimana, Dev?"
"Kita coba cari sekitaran sini deh."
"Ya udah, ayok."
Devan dan Tyo langsung bergegas untuk mencari Cakra kembali sedangkan itu di tempat lain, David yang tadi mendapatkan pesan dari Devan untuk mencari Cakra di sekitaran TPU kenanga pun langsung melajukan mobilnya ke arah sana.
Saat hampir sampai, dia melihat Cakra dengan seragam sekolah lengkap, tak lupa tas yang berada di punggungnya, berjalan keluar dari area pemakaman. David tidak langsung menghampiri, dia hanya mengikuti Cakra diam-diam di belakang menggunakan mobil. Dia ingin tahu, kemana Cakra akan pergi setelah ini.
Cakra berjalan cukup lama sampai akhirnya dia berhenti dan duduk di sebuah halte.
David yang melihat Cakra duduk di sana memutuskan untuk keluar, setelah sebelumnya dia mengirim pesan kepada Sofia dan Devan jika Cakra sudah ia temukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEMORIES (Terbit)
Teen FictionTersedia di shopee Penerbit.LovRinzOfficial (Belum di revisi) ___________________ Ini adalah kisah dari Cakra, seorang remaja yang baru saja bertemu dengan ayahnya setelah sekian lama, bukan hanya sang ayah, tetapi dia juga bertemu dengan anak dan i...