Annyeong
Happy reading...
Saat ini Sofia sedang berada di kamar Cakra, anak itu sedari tadi menggaruk lengannya membuat beberapa ruam kemerahan itu menjadi lecet, Sofia yang merasa geram langsung menarik tangan Cakra yang digunakan untuk menggaruk itu.
"Diam," ucap Sofia dengan tegas membuat Cakra langsung terdiam menatap takut ke arah Sofia yang saat ini terlihat sedikit menyeramkan.
Cklekk
Pintu kamar terbuka menampilkan David dengan kemeja kantornya yang terlihat berantakan.
"Kenapa? Apa yang terjadi?" tanya David dengan raut wajah khawatir saat melihat beberapa bagian tubuh Cakra yang memerah.
"Cakra alergi sinar matahari, aku udah suruh pak Budi buat beli lotion calamine sama sunscreen," jelas Sofia. Pak Budi adalah supir panggilan keluarga Mahardika, supir yang akan datang jika sedang dibutuhkan saja.
David menghembuskan napas lalu mendekati Cakra. "Ke dokter saja, ya?"
Cakra yang mendengar ajakan dari David langsung menggelengkan kepalanya ribut. Lalu menatap Sofia, dia tidak ingin ke dokter. "Cakra ga mau dokter," ujarnya.
"Cek kesehatan saja, mungkin ada hal lain lagi yang ga diketahui, biar ayah tahu terus bisa ngurusin kamu dengan baik."
"Ga mau, Cakra ga mau. Lagian cuma ruam aja, biasanya dioles salep juga nanti sembuh, Cakra ga mau ke dokter, Mamah tolong kasih tau ayah," Cakra merengek dengan mata menatap ke arah Sofia penuh harap.
Sofia yang mendengar aduan dari Cakra pun menatap ke arah David, lalu menggelengkan kepalanya pelan. Membuat David lagi dan lagi hanya bisa menghembuskan napasnya lelah, baru terhitung dua hari anaknya itu tinggal bersama, tapi sudah berhasil membuat David jantungan karena harus mendengar kabar tak enak mengenai kesehatannya.
Tok tok
David menoleh mendapati pak Budi yang sedang berdiri di ambang pintu. "Permisi tuan, ini losiyon dan sankrinnya," ucap pak Budi dengan logat jawa, lalu menyerahkan lotion itu kepada David.
"Terimakasih pak."
"Nggih, sami-sami."
Setelah kepergian pak Budi, David langsung duduk di samping sang anak dan langsung mengoleskan lotion calamine itu ke beberapa tubuh Cakra yang tampak memerah.
Cakra mendesis saat David mengoleskan lotion tersebut, rasa perih langsung terasa membuat David langsung meniupinya.
"Pelan-pelan dong, Mas," ucap Sofia tak tega ketika melihat raut wajah Cakra yang tampak kesakitan.
"Ini juga udah pelan-pelan, makanya jangan digaruk kalo lagi gatel, jadi perih kan?" Cakra yang mendengar omelan dari David mengerucutkan bibirnya sebal, membuat David yang melihat itu langsung menepuknya pelan.
"Ga usah manyun, jangan bandel kalo dibilangin," ujar David sedikit tegas.
"Iya ..."
"Lagian udah tau alergi sinar matahari, keluar cuma pake baju lengan pendek, ga pake topi. Ini juga, kamu emang ga pake sunscreen?" David kembali mengomel membuat Cakra langsung menunduk.
"Sunscreennya abis, Cakra juga lupa," ucapnya pelan.
Sofia yang mendengar jawaban Cakra hanya bisa menggelengkan kepalanya saja. Yah, satu hal lagi yang Sofia tahu tentang Cakra, selain pintar anaknya ini ternyata sangat ceroboh bahkan untuk hal-hal kecil sekalipun.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEMORIES (Terbit)
Teen FictionTersedia di shopee Penerbit.LovRinzOfficial (Belum di revisi) ___________________ Ini adalah kisah dari Cakra, seorang remaja yang baru saja bertemu dengan ayahnya setelah sekian lama, bukan hanya sang ayah, tetapi dia juga bertemu dengan anak dan i...