10

19.2K 1.6K 53
                                    

Annyeong

Happy reading...




Cakra saat ini sudah berada di dalam kelas, dia juga sudah berkenalan dengan Jeano Grisam teman dari Raka dan Naufal. Naufal mengajak Cakra untuk duduk bersama, sehingga Raka yang tadinya duduk bersama Naufal harus pindah tempat dan duduk dengan Jean.

Saat upacara tadi Cakra berulang kali berucap syukur karena matahari tertutup oleh awan, sehingga dia tidak terlalu khawatir dengan alerginya.

Saat ini Raka, Naufal, dan Jean sedang sibuk menghafal rumus rumus karena hari ini mereka ada ulangan kimia, Cakra memerhatikan seluruh teman kelasnya dan kebanyakan dari mereka semua membuka buku, sampai tiba-tiba seorang wanita yang dia yakini sebagai guru kimia itu datang.

"Selamat pagi anak-anak," sapa guru itu setelah masuk ke dalam kelas.

"Pagi, Bu!"

"Hari ini kita bahas mengenai bentuk molekul, ya," ucap bu Rohati, selaku guru kimia, membuat seisi kelas menghembuskan napas lega karena guru itu melupakan soal ulangan yang harus mereka lakukan hari ini

"Oh ada siswa baru ya, ayo sini perkenalan dulu," ucap bu Rohati kembali saat melihat Cakra. Sebenarnya bu Rohati sudah tahu, tetapi dia ingin Cakra mengenalkan dirinya di depan kelas agar bisa mendapatkan teman.

Cakra yang disuruh memperkenalkan diri pun maju ke depan.

"Ayo, perkenalkan diri kamu," ucap bu Rohati tersenyum kepada Cakra yang sudah berdiri di depan.

"Hai! nama aku Cakra Put--" Cakra terdiam sesaat mengingat perkataan Devan yang, lalu kembali menatap teman-temannya. "Namaku Cakra Putra, kalian bisa panggil Cakra saja, semoga kita bisa berteman dengan baik" ucap Cakra, lalu tersenyum setelah memperkenalkan dirinya.

"Baiklah Cakra semoga betah ya di sini. Saya Ibu Rohati, guru kimia sekaligus wali kelas kamu, kalo ada kesulitan kamu bisa bicarakan dengan Ibu, ya."

"Ya Bu, terimakasih," ucap Cakra tersenyum.

"Ya sudah, kamu boleh duduk sekarang," ucap bu Rohati, lalu mengambil buku yang berada di tasnya.

Setelah perkenalan singkat itu, Cakra kembali duduk di kursinya.

Naufal menghela napas lega melihat bu Rohati yang tampak membuka buku paketnya. "Lega banget, kirain Buroh inget sama ulangannya," gumam Naufal yang masih bisa didengar oleh Cakra. Buroh adalah singkatan dari nama Bu Rohati, para siswa di sini memanggilnya seperti itu.

"Baik kita mulai pembahasannya, jadi--"

"Bu!" seru seorang anak perempuan yang duduk di meja depan, membuat seluruh penghuni kelas langsung menatapnya horor.

"Iya, kenapa Della?" bu Rohati bertanya seraya menatap siswi yang bernama Della tersebut.

"Hari ini ada ulangan Bu," ucap Della dengan tampang tak berdosanya.

Mereka yang mendengar perkataan Della mengumpatinya secara pelan.

"Wah ... rungkad, rungkad!" teriak seseorang yang duduk di bangku paling pojok belakang, itu adalah Doni salah satu siswa yang nakal dan suka membuat ulah.

"Doni jangan berisik, kalian ada ulangan kok diam aja sih, untung Della bilang sama ibu, coba kalo ngga." Della yang mendapat pujian itu pun tersenyum bangga, sedangkan seluruh penghuni kelas ingin sekali menyumpah serapahi Della di depan secara langsung saat ini juga.

"Masukin bukunya ke dalam tas ya, ga boleh ada buku catatan apapun di atas meja. Untung ibu bawa soalnya di tas, kirain yang ulangan cuma kelas sebelah ternyata kelas ini juga," ucap bu Rohati mengambil beberapa soal yang ada di tasnya. "Lilis, tolong bagikan soalnya, ya," ucap bu Rohati kembali memberikan beberapa kertas soal kepada siswi tersebut.

MEMORIES (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang