5.

6.6K 455 19
                                    

Warning! Bagi kalian yang sedang menjalankan ibadah puasa, sebaiknya kalian tunggulah sampai waktu berbuka puasa, karena di dalam chapter ini mengandung hal hal yang mungkin bisa membatalkan puasa kalian. Mohon maaf sebelumnya 🙏

||
||
||

(Warning! Dalam bab ini terdapat banyak kalimat seksual yang hanya diperuntukkan bagi mereka yang berusia 18 tahun ke atas.)

*** 

Seoul, Korea Selatan Sore Hari.

Cekrekkk

Masih di dalam hotel yang sama, Lisa baru saja masuk ke dalam kamar pengantinnya setelah sebelumnya ia sempat berbincang bincang hangat dengan kedua orangtuanya, juga dengan kedua mertuanya di dalam ruangan khusus.

Jane tidak bisa ikut bergabung di sana, karena setelah acara resepsi pernikahan mereka itu selesai digelar, ia langsung menuju ke kamar pengantin mereka untuk segera melepas semua atribut yang ia kenakan selama resepsi itu digelar, tentunya Jane dibantu oleh crew dari team yang bersangkutan dengan itu.

Lisa, setelah ia melepaskan texedo dan juga dasinya, juga setelah menggulung lengan kemejanya, ia mengambil duduk di atas sofa yang terdapat di dalam kamar pengantin mereka itu.

Sambil menunggu Jane keluar dari dalam kamar mandi, Lisa membuka matepad miliknya untuk membaca beberapa laporan mengenai harga saham MC Group hari ini yang naik secara signifikan akibat dampak dari pemberitaan tentang dirinya di acara pernikahannya yang menghebohkan hari ini.

Cekrekkk

Jane baru saja keluar dari dalam kamar mandi, dan hanya mengenakan bathrobe melilit di tubuhnya yang polos, serta handuk melilit di bagian kepalanya.

Senyum penuh cinta terukir di bibirnya yang sexy, ketika ia melihat wajah milik Lisa yang terlihat serius saat membaca matepadnya itu, alhasil wajah rupawan yang sedang serius itu terlihat semakin tampan bagi mata kucingnya.

"Honey?"

Perang dingin yang sempat terjadi sejak kehadiran dokter Jongin tadi membuat Lisa sama sekali tidak mahu menoleh ke arah Jane karena ia yang masih kecewa karena itu.

Jane yang ahli membuat Lisa turn on itu segera melepas handuk yang melilit di kepalanya kemudian ia melemparnya dengan gerakan asal.

"Apa benda ini jauh lebih menarik dari pada aku, istrimu, hon?!" Jane sambil merampas matepad yang masih Lisa baca itu bersama tatapan tidak sukanya terhadap benda mati itu.

"Jane, aku sedang membaca informasi tentang seputar saham perusahaan. Berikan." Lisa mencoba meraih matepadnya yang kini telah berada di genggaman tangan milik Jane.

"Sedari tadi kau mengabaikan aku, honey. Aku tidak mahu kau melakukan hal itu lagi padaku karena benda ini." Jane lalu melempar benda canggih itu ke atas meja sebelum ia mengambil duduk di atas pangkuan Lisa dengan posisi menyamping.

Meski masih merasa kecewa, Lisa tetap menyambut tubuh istri tercintanya itu dengan baik penuh hati hati.

"Aku tidak menyukai kau yang seperti ini, honey." Jane merengek manja sambil menyandarkan kepalanya di bagian bahu milik Lisa.

Lisa menarik napas untuk menetralkan kondisi hatinya saat ini, sebab interaksi di antara Jane dengan dokter Kim Jong In tadi itu masih menguasai isi kepalanya yang panas.

"Honey, berhentilah kau menyiksa aku dengan sikap diammu ini. Setidaknya pikirkan tentang perasaanku yang sedang mengandung anakmu ini." Jane berucap sedih dengan mata berkaca kaca sambil menarik tangan Lisa untuk ia taruh ke bagian perutnya yang masih rata.

I LOVE YOU BROTHER IN LAW(JENLISA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang