17.

5.1K 424 23
                                    

"Ba,,, bagaimana mungkin hal seperti itu bisa terjadi."

Lee Dae Hee baru saja langsung kehilangan setengah dari napasnya setelah ia mendengar kesaksian dari Jane mengenai hubungan terlarang yang terjalin di antara menantu kebanggaannya dengan putri sulung kesayangannya.

"Besan?!" Panik Park Jiyeon. 

"Eomma!" Panik Jane dan Lisa bersamaan.

"Yeobo! Astaga! Kenapa jadi begini?! Yeobo, kumohon sadarlah!" Panik Kim Min Seok.

Seluruh penghuni yang berada di dalam ruangan tamu yang terdapat di dalam mansion milik keluarga Manoban itu menjadi riuh bercampur panik sesaat setelah Lee Dae Hee mengalami pingsan hingga tidak sadarkan diri.

Sebelumnya.

Setelah memutuskan mempertahankan kembali pernikahannya dengan Lisa, Jane didukung oleh Park Jiyeon sepakat untuk mendatangkan Kim Min Seok dan Lee Dae Hee ke mansion Manoban seperti sekarang ini.

Tujuan utama diadakannya pertemuan dari kedua keluarga terpandang itu tak lain tak bukan adalah untuk membahas dan mencari jalan keluar atas benih yang dikandung oleh Jennie saat ini.

Yang mana benih itu akan bertumbuh menjadi pewaris masa depan dari keluarga Manoban yang berpengaruh.

Namun belum sempat mereka sampai kepada tahap itu, Lee Dae Hee yang sama sekali tidak memiliki riwayat penyakit jantung itu langsung terkena serangan jantung mendadak hingga nyonya besar Kim itu kehilangan kesadarannya akibat terlalu shock atas kenyataan yang ada.

"Sebaiknya kita bawah saja besan Lee Dae Hee ke rumah sakit!" Saran Park Jiyeon dengan cepat.

Tanpa mengucapkan sepatah katapun, Lisa langsung menggendong eomma mertuanya itu setelah ia mendengar perintah dari mommynya barusan.

Dua anggota keluarga yang menjalin hubungan besan itu langsung bergegas mengikuti Lisa menuju ke arah mobil untuk segera membawa Lee Dae Hee menuju ke rumah sakit Samsung Medical Center.

***

Samsung Medical Center

"Jennie."

Karena merasa namanya baru saja terpanggil, Jennie menoleh ke arah asal suara barusan.

"Hmmm, kau lagi!" Jennie menghela napas malas setelah ia mengetahui siapa si pemilik suara barusan.

"Hai."

"Apa hanya untuk mengatakan hal semacam itu saja kau sampai berani menghentikan langkah kakiku, Jongin?!" Tanya Jennie dengan kesal sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku jas snelli miliknya.

"Hehe, tentu saja bukan karena itu, Jennie. Hmm, apa kau punya sedikit waktu setelah pulang dari rumah sakit sore nanti?" Jongin menyengir bodoh sambil menggaruk tengkuknya.

Jennie mengerutkan keningnya sebelum ia menyapu Kim Jong In dari atas hingga ke bawah menggunakan lirikan matanya yang angkuh.

"Hmm, maksudku, mari kita berkencan sama seperti yang pernah kita lakukan sebelum kau pergi ke Amerika waktu itu, Jennie. Bagaimana, hem?" Lanjut Jongin kemudian.

"Astaga, kau ini benar benar sangat menyebalkan! Kenapa kau belum juga mengerti, hem?!" Jawab Jennie.

"Jennie, aku hanya ingin membayar setiap kesalahan dan perbuatanku yang tidak bertanggungjawab itu. Niatku kali ini baik, hanya untuk memperbaiki hubungan kita yang sempat retak, agar kita bisa kembali manis seperti sebelumnya, sebab aku merindukan kau yang manis itu, Jennie. Sungguh." Ucap Jongin.

"Sungguh?! Astaga, itu terdengar sangat menggelikan di telingaku." Jennie lalu mengalihkan perhatiannya ke arah lain.

"Jennie?!" Jongin merasa tersinggung karena itu.

I LOVE YOU BROTHER IN LAW(JENLISA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang