2.

8.3K 616 7
                                    

[Warning! Dalam bab ini terdapat banyak kalimat seksual yang hanya diperuntukkan bagi mereka yang berusia 18 tahun ke atas.]

*** 

Bandara Incheon, Seoul, Korea Selatan.

Kang Seulgi dan kedua sahabatnya, Lisa dan Bambam, baru saja berhasil keluar dari dalam pesawat yang membawa mereka dari Hawaii sampai ke Seoul, Korea Selatan sekarang ini.

Matanya yang mirip seperti mata beruang itu sedari tadi tidak lepas melihat penuh selidik ke arah Lisa yang tengah berjalan di depannya itu saat ini.

Dari bandara Honolulu Hawaii sampai mereka berhasil berpijak di bandara Incheon, Kang Seulgi tiada henti hentinya memikirkan tanda merah yang tercetak di balik kerah jacket kulit yang Lisa kenakan itu, sehingga tanda merah itu membuatnya sangat penasaran dan khawatir di waktu yang bersamaan.

Oleh karena itu, Kang Seulgi harus segera mendapatkan jawaban dari rasa penasarannya itu karena selama mereka berada di dalam pesawat tadi, Lisa tampak seperti berusaha menghindari dirinya.

"Lisa, tunggu sebentar!" Seulgi sambil menyentuh Lisa di bagian bahunya, agar sahabatnya itu berjalan sejajar dengannya.

"Ada apa lagi, Kang Seulgi?!" Jawab Lisa sambil memperlambat langkah kakinya.

"Sedari tadi aku sangat penasaran mengenai kau yang berkunjung ke club Nini. Sebenarnya apa yang sudah kau lakukan di sana seorang diri tanpa kami, Lisa?!" Tanya Kang Seulgi lagi.

"Astaga! Kau masih memikirkan hal itu, Kang Seulgi?! Yang benar saja kau ini! Padahal aku sudah tidak mengingatnya lagi." Jawab Lisa.

"Kau harus menjelaskan kepadaku tentang kau yang berada di club itu. Apa kau telah melakukan one night stand dengan wanita lain?!" Tanya Kang Seulgi tanpa lelah.

Lisa mengerjabkan matanya sambil menelan ludahnya karena pertanyaan dari Kang Seulgi barusan berhasil membuatnya gugup.

Tapi Lisa tidak boleh menunjukkan reaksi dari kegugupannya itu karena hal itu justru akan membuat Kang Seulgi semakin bersemangat menginterogasinya dengan pertanyaan yang akan membuatnya terbukti melakukan cinta satu malam dengan wanita yang mirip dengan calon istrinya itu.

"Berhentilah kau membahas mengenai hal itu kembali, Kang Seulgi! Saat ini kita sudah berada di Seoul dan bukan lagi berada di Amerika. Kau tidak perlu membawa hal sepele semacam itu sampai ke Korea. Mengerti?!"

"Tapi tanda merah,,," Kang Seulgi tidak sampai melanjutkan ucapannya karena langsung dipotong oleh Lisa yang sudah merasa sangat kesal itu sambil menatap tajam kepadanya.

"Cukup, Kang Seulgi! Kau diamlah dan jangan pernah lagi kau membahas soal itu kembali jika kau tidak ingin aku mengadu kepada Irene tentang kebiasaan burukmu yang sering bermain dengan banyak wanita di luaran sana. Apa kau sudah mengerti itu?! Kau membuat aku kesal saja!" Lisa kemudian mengambil langkah cepat untuk mengejar Bambam yang tengah berjalan di depan sana.

"Haiisshh, sialan kau, Lisa!" Umpat Kang Seulgi di tengah matanya menatap kesal badian punggung milik Lisa yang telah berhasil menyamakan langkah kakinya itu dengan Bambam. 

"Bambam, tolong sekalian kau ambilkan saja koperku. Ini!" Lisa memberikan tanda kepemilikan isi bagasinya kepada Bambam.

"Ah, baiklah, Lisa." Disambut baik oleh Bambam.

"Kau yang terbaik, Bambam. Aku suka itu." Lisa sambil menepuk Bambam di bagian pundaknya di tengah matanya yang sambil melirik penuh arti kepada Kang Seulgi yang telah berjalan sejajar dengan mereka saat ini.

Setelah itu, Lisa berlalu begitu saja dari sana untuk segera menemui Jane, calon istrinya yang tercinta, yang telah berada di luar terminal kedatangan internasional sana.

I LOVE YOU BROTHER IN LAW(JENLISA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang