Saat ini jarum jam dinding mewah yang menempel pada sisi tembok kamar tidur pribadi milik pasangan suami istri yang pernah menjalin hubungan terlarang dalam ikatan ipar itu tengah menunjukkan pukul 04:27 am waktu Korea Selatan.
"Enghh."
Suara lenguhan yang diperdengarkan oleh Jennie barusan itu terdengar bersatu dengan suara detak dari jarum jam dinding itu sebagai teman baginya menggeliat gelisah akibat merasakan sakit pada perutnya yang besar.
"Ssshhhhh."
Dari atas ranjang mewah miliknya dan Lisa, Jennie sesekali mendesis dengan wajah yang mengernyit akibat menahan rasa sakit pada perutnya yang terasa sakit secara tiba tiba itu.
"Hubby." Jennie membangunkan Lisa dengan cara menepuk bahunya sambil sesekali ia menarik piyama sutra yang melilit di tubuh jangkungnya itu.
Sayang sekali.
Lisa sama sekali tidak berkutik karena itu, sebab ia tampak masih tertidur lelap, dibuktikan dengan suara dengkuran kecil yang keluar dari mulutnya yang terbuka sedikit saat ini.
"Hubby, aarrgghh!" Jennie kembali memanggil Lisa sambil menyentuh perutnya yang besar.
Sakit yang terasa di bagian perut milik Jennie saat ini berhasil mempengaruhi intonasi suaranya hingga terdengar mengecil, alhasil suaranya itu tidak sampai menembus gendang telinga milik Lisa meski Jennie tengah memanggil namanya berulang kali.
Namun meskipun demikian, jari jari lentik Jennie tidak berhenti menarik piyama yang dikenakan oleh Lisa, hingga pada akhirnya Lisa berhasil terbangun dari tidurnya dengan cara tersentak.
"Arrgghh! Wifey, apa yang sudah kau lakukan!"
Jennie baru saja menggigit bahu milik Lisa sekuat rasa sakit yang ia rasakan di bagian perutnya itu saat ini.
"Sialan kau!!! Aku sedang menahan rasa sakit pada perutku karena ulahmu, tapi kau malah membentak aku! Mati kau!!!"
Entah kekuatan dari mana Jennie baru saja mendapatkan kembali intonasi suaranya yang keras.
"Eoh! Apa yang barusan kau katakan itu, kau kesakit,,, arrgghh!!!"
Lisa baru saja menyadari bahwa Jennie sepertinya akan segera melahirkan, dan bersamaan dengan datangnya kesadarannya itu, Lisa menjerit kesakitan karena Jennie kembali menggigit bahunya di tempat yang sama.
"Le,,, lepaskan, wifey!"
Jennie melepaskan gigitannya itu karena kontraksi pada perutnya yang semakin terasa lebih sakit lagi.
"Aduhhh, sakit sekali!"
"A,,, apa kau akan segera melahirkan?!"
"Sepertinya begitu. Arghh! Sakit sekali ya ampuuun!"
Lisa menjadi kelabakan akibat rasa panik yang ia alami saat ini karena itu.
"Ayo kita ke rumah sakit sekarang!"
Tanpa menunggu aba aba dari Jennie, Lisa langsung melompat dari atas ranjang untuk segera membawa istrinya itu ke atas gendongannya dengan cara bridal style.

KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE YOU BROTHER IN LAW(JENLISA)
RomansaJennie jatuh cinta pada suami dari saudari kembarnya sendiri yang juga tak lain tak bukan adalah teman one night standnya, yaitu Lalisa Manoban. "Kau selalu saja memikirkan tentang Jane, kapan kau akan membuka hatimu untukku sedikit saja, Lisa?" Jen...