30.

4.1K 404 14
                                    

Villa Boseong

Tut

"Hmmm." Daniel mengerang marah sambil meremas ponsel milik Park Jiyeon di bawah sana dengan sekuat tenaganya.

Matanya yang memerah saat ini seolah bisa melenyapkan nyawa siapa saja yang ia lihat termasuk itu Park Jiyeon, istrinya.

"Matthew!"

Di tengah penglihatannya yang tampak mengerikan terhadap Park Jiyeon saat ini, Daniel baru saja memanggil kepala keamanan perkebunan teh Boseong miliknya.

"Ya, tuan."

"Panggil semua orang yang terlibat dalam pencarian Jennie. Terkhusus untuk pria sialan itu, kau hajar saja dia. Pastikan setelah itu jangan pernah lagi Kwon Jiyong menunjukkan wajah sialannya itu di perkebunanku!"

"Baiklah, tuan." Matthew menunduk sebelum ia pergi dari sana untuk segera menjalankan tugas dari tuannya itu.

"Kau! Ikut aku!" Daniel menunjuk pada Park Jiyeon menggunakan sorot matanya yang tajam, kemudian ia pergi dari sana.

Dengan tenang Park Jiyeon menuruti perintah dari suaminya barusan.

Meninggalkan Lee Dae Hee yang tengah diam mematung dalam kondisi yang lemas, ditemani oleh beberapa maid di sana.

Brakkk!!!

Daniel baru saja membanting pintu ruangan kerja pribadi miliknya setelah ia memastikan Park Jiyeon masuk ke dalamnya.

"Kau mengetahuinya?!!" Tanya Daniel dengan mata yang tajam.

"Jika iya, lalu kau mahu apa!" Park Jiyeon tidak kalah tajam menatap pada Daniel.

"Siapa kau sebenarnya, Park Jiyeon?! Kau menentang keras perselingkuhan yang pernah aku lakukan di masa lalu, tetapi sekarang kau justru mendukung perselingkuhan yang dilakukan oleh putrimu sendiri. Apa yang kau pikirkan itu, hah?!"

Park Jiyeon memalingkan wajahnya ke arah samping karena itu.

"Kebencianmu terhadap putraku yang juga merupakan keponakanmu sendiri membuat kau menjadi tidak waras! Kau menolak keberadaan Limario, tapi kau justru menghendaki bayi yang dikandung oleh Jennie. Bukankah Limario dan calon cucu kita itu berasal dari kesalahan yang sama?!!"

Plakk!!!

Park Jiyeon baru saja menampar wajah milik Daniel, sebab perkataan suaminya itu barusan telah berhasil membangkitkan emosinya.

"Jangan pernah kau samakan putra sialanmu itu dengan calon cucuku, Daniel?!!"

"Lalu apa bedanya dengan Limario!"

"Cucuku itu tumbuh di dalam rahim wanita yang hanya menghendaki satu pria, bukan tumbuh di dalam perut wanita yang entah sudah berapa banyak pria yang menyentuhnya baik sebelumnya ataupun sesudahnya."

"Park Jiyeon?!!" Daniel membentak istrinya dengan keras.

"Aku tidak mengatakan bahwa anak itu bukanlah darah dagingmu. Aku hanya bernasib sial karena Park Min Young sengaja membiarkan benihmu tumbuh di sana untuk dijadikan sebuah alasan agar bisa merebutmu dariku. Tapi apa yang terjadi, kau justru datang dengan sendirinya mengemis memohon ampun padaku jika kau lupa, Daniel." Park Jiyeon mengeluarkan linangan airmata di pelupuk matanya.

I LOVE YOU BROTHER IN LAW(JENLISA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang