14

7.1K 482 38
                                    

(Warning! Ada adegan 🔞🔞🔞 , tidak disarankan untuk mereka yang berusia 18 tahun ke bawah.)

Jam dinding mewah yang menempel di sisi tembok lantai dasar griya tawang yang tengah menunjukkan pukul 4.15 pm akan menjadi saksi bisu akan aksi nyata dari cinta terlarang di antara dua saudara ipar.

Sepasang tangan berurat bergerak cepat melepas atasan gaun yang berbentuk kemeja berwarna biru dongker dari tubuh ramping milik Jennie.

"Emhhhh."

"Emhhhh."

Diiringi dengan suara erengan manja melalui bibir sexy yang sedang melumat rakus bibir tebal milik saudara iparnya.

Suara detak jarum jam dinding menjadi musik pengiring bagi satu tangan lentik yang sedang menarik tali piyama sutra berwarna hitam di bawah sana.

Ditengah berlangsungnya lumatan rakus pada kedua pasang bibir milik insan dalam ikatan saudara ipar itu, tangan lentik bergeser hingga menyibak dua tepi belahan piyama sutra itu ke arah samping yang berlawanan hingga piyama berbahan dasar benang sutra itu terlepas dan merosot begitu saja menggesek punggung belakang milik Lisa sampai akhirnya terjatuh ke atas dudukan sofa.

"Ughhhhhh."

Bokong sintal yang masih dibalut rok mini berwarna biru dongker itu bergerak sensual di bawah sana atas tuntutan hasrat yang semakin menggebu gebu, tatkala dua puting payudaranya mendapat sentuhan rakus dari bibir tebal juga remasan remasan kuat dari dua tangan yang berurat pada gundukannya.

"Emhhh emhhh." Lisa meng'erang ganas ditengah bibirnya yang sedang melumat rakus puting payudara milik Jennie.

"Ouhhhh, baby." Jennie membusungkan dadanya dengan suka rela agar saudara iparnya itu lebih leluasa melahap payudaranya yang mengeras.

Kemudian Jennie menurunkan satu tangannya untuk meremas penis yang telah gagah di balik boxer berwarna hitam milik saudara iparnya itu saat ini.

Setelah puas meremasnya, Jennie mengeluarkan batang penis itu dari tempat persembunyiannya.

"Ahhhh, Jennie sayang." Lisa mendesah pasrah bersama kedua kelopak matanya terpejam lemas akibat merasakan nikmat pada penisnya yang terkocok melalui tangan lentik milik Jennie, dan juga akibat merasakan nikmat pada lehernya yang tengah dikecup sensual nan rakus oleh saudari iparnya itu.

Dua sentuhan panas itu Lisa dapatkan di waktu yang bersamaan.

"Sayang, ahhhh jangan kau meninggalkan jejak di sana, ahhhh" Pinta Lisa di tengah rasa nikmatnya.

Jennie mengukir senyum smirk di sudut bibirnya setelah ia mendengar larangan melalui suara rintihan kenikmatan dari Lisa barusan, sebab sebuah ide jail tiba tiba saja  terbesit di dalam kepalanya yang panas itu saat ini.

Dengan penuh semangat Jennie mengenyot beberapa titik di bagian bawah leher milik saudara iparnya itu sebagai bentuk perlawanan terhadap Jane, saudari kembarnya sendiri.

"Ah, sayang. Ja,,, jangan di situ." Lisa menarik lembut kepala Jennie saat menyadari aktivitas bibir sexynya itu di sana.

"Kau berani menolak aku?!!" Jennie menatap tajam pada Lisa akibat merasa tersinggung atas ulah saudara iparnya barusan.

"Bu,,, bukan begitu, sayang. Hmm, maksudku, kita sudah pernah membahas itu sebelumnya bukan." Lisa merangkul erat pinggang ramping milik Jennie untuk mengembalikan mood saudari iparnya itu.

"Kau membuat aku muak!" Jennie lalu berniat untuk mengangkat bokongnya dan siap beranjak dari atas pangkuan cinta oleh saudara iparnya itu.

Namun tidak sampai terjadi karena Lisa langsung menarik pinggangnya saat itu juga.

I LOVE YOU BROTHER IN LAW(JENLISA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang