36.

2.9K 377 44
                                    

Samsung Medical Center

"Tuan Lee, mohon kerjasama darimu agar nyonya Lee tidak sampai memikirkan hal yang berat berat selama berada di fase hamil mudanya, arraso?"

Dokter Bae Irene baru saja memberikan saran kepada suami dari pasiennya yang sedang hamil tiga bulan itu.

"Terimakasih untuk itu, dokter Bae. Aku pasti akan melakukannya sesuai dengan apa yang kau sarankan itu."

"Itu terdengar baik, tuan Lee. Pastikan kau memberikan obat ini pada nyonya Lee." Irene sambil memberikan resep obat pada tuan Lee.

Tuan Lee menerima resep obat itu, lalu ia dan istrinya bangkit berdiri.

"Sehat selalu, nyonya Lee. Ingat pesanku agar kau kau tidak boleh stress, arraso?"

"Hmmm, arraso, dokter Bae."

Tuan dan nyonya Lee kemudian sedikit membungkuk kepada dokter Bae, lalu mereka pergi dari ruangan itu setelah dokter Bae Irene membalas salam hormat mereka itu dengan cara yang sama.

Brakkk

Tepat setelah tuan dan nyonya Lee telah berhasil keluar dari dalam ruangan praktek dokter kandungan itu, dokter yang memeriksa keadaan Jane tadi itu berganti memasuki ruangan praktek dokter Bae Irene.

"Dokter Bae, apa kau masih sibuk?"

"Ah, dokter Choi, aku pikir kau pasien hamil berikutnya." Irene lalu terkekeh kecil.

"Apa aku terlihat seperti wanita hamil bagimu, dokter Bae?! Yang benar saja."

"Perutmu yang buncit itu membenarkan hal itu, dokter Choi."

Dokter Bae dan dokter Choi terkekeh bersama karena itu.

"Jadi, katakan padaku, hal apa yang menarik kau untuk datang ke ruanganku, dokter Choi?" Irene bertanya setelah ia berhenti terkekeh.

"Ah, itu. Aku hampir saja lupa. Nyonya muda Manoban telah sadarkan diri."

"Jinjja?!"

"Hmmm. Aku tidak tahu secara detail kondisi kandungannya pasca siuman, sebaiknya kau pergilah ke sana untuk memeriksanya."

"Kau benar. Aku akan segera pergi ke sana. Hmmm, perawat Song, tolong kau sampaikan kepada dokter Park untuk segera menggantikan aku."

"Baiklah, dokter Bae."

***

Irene tampak sedang berjalan dengan cepat menuju ke arah ruangan instalasi rawat inap tempat Jane berbaring saat ini dengan membawa perasaan senang di hatinya atas kabar dari sahabatnya yang telah siuman itu. 

Namun tiba tiba saja di tengah langkah kakinya, 

"Congah, lepaskan tanganmu dari situ. Mmmm mmmmm."

"Hehe, kau rakus sekali, Chu. Tapi aku suka kau yang rakus ini. Ahhhhh."

Irene saat sebelum dan saat sesudah ia melewati pintu ruangan ibu menyusui saat ini, tanpa sengaja telinganya yang tajam mendengar suara suara merdu dan menangkap sekilas pada adegan yang begitu familiar baginya dari sela pintu ruangan ibu menyusui yang terbuka sedikit itu.

I LOVE YOU BROTHER IN LAW(JENLISA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang