32

3.4K 349 17
                                    

Masih di atas sofa yang sama dengan posisi yang sama, sudah lebih dari satu jam lamanya Jane masih setia dengan posisinya itu hingga saat ini, yaitu duduk dengan tegak serta satu kakinya bertumpu pada kakinya yang lain, dan dengan kedua tangannya berada di masing masing sandaran tangan pada sofa itu.

Mata kucingnya yang tidak henti hentinya mengeluarkan airmata itu juga masih setia menatap kosong pada objeknya disertai dengan isi di dalam kepalanya yang tengah menggambarkan segala jenis kebohongan dan pengkhianatan yang kembali dilakukan oleh Lisa, suaminya yang tercinta itu.

Dua tahun hidup bersama dengan Lisa tanpa kehadiran Jennie di sana sebelumnya, sempat membuatnya hidup dalam bergelimangan kebahagiaan yang tidak bisa ia ungkapkan dengan kata kata.

Namun, kebahagiaan itu sudah tidak seperti di dalam lingkaran dua tahun itu lagi setelah keberadaan Jennie di dalamnya.

Suaminya yang merupakan tipikal seorang yang jujur juga setia sebelum mengenal Jennie itu, seketika berubah menjadi pembohong besar dan pengkhianat ulung akibat pengaruh cinta gila dari saudari kembarnya itu.

Alhasil, 

Janji setia yang sering terucap dari bibir milik suaminya itu dengan mudahnya teringkari disebabkan oleh wanita yang sama.

Kali ini, suaminya itu sudah kelewat batas sampai berani untuk menikahi Jennie dengan cara diam diam.

Itulah polemik yang tengah berlangsung di dalam isi kepala dari Jane saat ini.

"Jennie Kim, tidak seorangpun yang bisa mengambil suamiku begitu saja dariku. Oleh karena itu, kau harus mati di tanganku secepatnya!"

Kejadian yang bermula dari Hawaii waktu itu hingga kejadian dari Boseong hari ini, semuanya terangkum dengan jelas di dalam isi kepalanya.

Rangkuman itu menjadi alasan terbersitnya sebuah ide balas dendam kepada wanita yang telah dengan berani mengambil kebahagiaannya itu.

"Bruce!"

"I,,, iya, nyonya."

Untuk mengetahui keberadaan suaminya saat ini, Jane harus memberikan perintah kepada pengawalnya itu.

"Kau pergilah ke Boseong. Dapatkan semua informasi mengenai keberangkatan dari jalur darat maupun dari jalur udara hari ini dari Boseong. Temukan kemana tujuan suamiku membawa pergi jalang itu! Pastikan Jennie kau seret hidup hidup ke hadapanku setelah kau mendapatkan tempatnya!" Titah Jane.

"Sesuai perintah anda, nyonya muda." Bruce menunduk patuh, kemudian ia berlalu dari sana untuk segera melaksanakan perintah dari nyonya muda Manoban itu.

***

Tidak sampai 10 menit setelah kepergian Bruce dari Mansion Kim itu, Kim Tae Hyung dan Deb tiba di sana.

Di sela kakinya yang sedang mengambil langkah menuju ke arah Jane saat ini, dari kejauhan sana Kim Tae Hyung mengulum senyum di bibirnya hingga memancarkan sinar kerinduan lewat sorot matanya.

Keningnya yang tertutupi oleh rambutnya itu perlahan mengkerut seiring langkahnya yang semakin mendekat kepada wanita yang sudah lama ia rindukan itu.

"Jane, ada apa denganmu, kenapa kau menangis?!" Kim Tae Hyung sedikit terkejut melihat kondisi Jane yang tampak seperti mayat hidup itu saat ini.

Jane menghela napasnya sebelum ia perlahan menggeser bola matanya menuju ke arah Kim Tae Hyung, namun bibirnya tidak berniat untuk menjawab pertanyaan dari dokter koas itu sama sekali.

"Apa kau baik baik saja, Jane?" Kim Tae Hyung bertanya sambil mencuri pandang kepada kedua tangan lentik yang masih bertumpu pada sandaran tangan sofa itu.

I LOVE YOU BROTHER IN LAW(JENLISA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang