"Aku harus. Karena kita sudah tidak punya banyak waktu lagi, sebab minggu depan Limario akan menikah dengan Jennie. Dan besok lusa, aku akan segera mengumumkan Limario dihadapan publik sebagai putra kedua dari keluarga Manoban yang sah."
Seseorang dari balik pintu keluar sana tengah menyentuh parutnya yang besar di tengah airmatanya yang berjatuhan, akibat menahan suara isak tangisnya, sebab keputusan dari Daniel barusan menjadi penyebabnya.
"Lisa, aku belum siap."
Rupanya Jennie mendengar percakapan yang terjadi di dalam sana karena ia tidak benar benar berniat pergi dari sana.
Dengan langkahnya yang tertatih, Jennie pergi dari sana untuk segera menghubungi Park Chaeyoung, sahabat baiknya yang suka menolong.
Meninggalkan perdebatan sengit yang masih berlangsung di dalam ruangan itu.
"Apa Lisa sudah mengetahui mengenai keputusanmu itu?!!" Tanya Park Jiyeon masih dengan emosi yang sama.
"Lisa tidak perlu mengetahuinya."
Prankk!!!
Park Jiyeon langsung melempar cangkir teh kepunyaannya ke arah lain bersama letupan emosinya berikut ini.
"Hari ini kau pergi menemui putramu itu, lalu kau pulang membawa tiga kesalahan besar dari sana. Dan dengan bangganya, kau mempercepat pernikahannya dengan Jennie, kau memberikan perusahaan kepadanya, dan kau telah memberikan nama Manoban untuknya. Siapa pria itu dibandingkan aku dan Lisa sehingga kau berani membuat keputusan itu tanpa seizin dariku dan juga Lisa terlebih dahulu, Daniel?!!"
"Aku rasa tidak ada gunanya harus membahas mengenai hal itu dengan kau dan Lisa terlebih dahulu. Karena kau dan Lisa tentu saja tidak akan pernah mengizinkannya sesuai dengan apa isi perjanjian itu." Jawab Daniel dengan tenang.
Park Jiyeon yang sudah tidak mampu lagi menyadarkan suaminya yang terkesan mendadak keras kepala itu, ia terpaksa melontarkan pernyataannya berikut ini.
"Baiklah, terserah kau saja. Tapi aku tidak akan bisa menjamin bahwa Lisa tidak akan tinggal diam atas keputusanmu itu kali ini. Dan satu lagi, jangan pernah kau berpikir bahwa aku akan sudih menerima putramu itu meski kau telah membuat tiga keputusan itu secara sepihak karena mengingat hari ini kau yang telah membuat kesalahan besar itu setelah kau bertemu dengannya walau hanya dalam hitungan jam. Tidak menutup kemungkinan setelah lusa putramu itu akan terus melancarkan rencananya yang lain yang akan mengacaukan keluarga ini melalui dirimu. Jika hal itu sampai terjadi kembali, maka aku pastikan, aku sendiri yang akan melenyapkan kau dan juga putra harammu itu!"
Setelah mengatakan itu, Park Jiyeon berlalu dari sana membawa segala jenis emosi di dalam jiwanya.
Brakkk!!!
Meninggalkan Daniel yang tampak tengah frustasi, akibat mendapatkan dua tekanan yang begitu berat dari masing masing arah yang berlawanan hingga menghantamnya di waktu yang bersamaan.
"Haaa!"
***
"Ahhhhhhhhh."
"Ahhhhhhhhh."
Park Chaeyoung dan Jisoo baru saja mengeluarkan desahan panjang dari mulut mereka yang menganga lebar akibat saling merasakan klimaks dari aktivitas bercinta mereka yang baru saja berakhir dengan sangat memuaskan bagi satu sama lain.
"Chu, akhirnya aku bisa merasakan jari jarimu ini secara langsung setelah sekian lama dalam penantian. Aku pikir aku tidak akan pernah bisa merasakan jari jarimu ini lagi." Rose lalu mengecup satu persatu jari jari yang ia maksudkan itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE YOU BROTHER IN LAW(JENLISA)
RomantikJennie jatuh cinta pada suami dari saudari kembarnya sendiri yang juga tak lain tak bukan adalah teman one night standnya, yaitu Lalisa Manoban. "Kau selalu saja memikirkan tentang Jane, kapan kau akan membuka hatimu untukku sedikit saja, Lisa?" Jen...