"Oooeeekkk oooeeekkk oooeeekkk!"
Suara tangisan bayi yang berasal dari balik pintu saat ini menjadi alasan Jennie dan Jane harus segera melepaskan pelukan kasih di antara mereka itu saat ini.
"Sepertinya suara tangisan itu punya little princess." Ucap Jennie sambil membersihkan derai airmatanya.
"Benarkah itu suara bayiku, Jennie?" Tanya Jane seperti tidak percaya.
"Hmmm." Jennie mengangguk senang.
Semakin bertambahlah keharuan yang dirasakan oleh Jane saat ini setelah ia melihat anggukan kecil dari Jennie barusan.
Pasalnya, ini pertama kalinya ia mendengar langsung suara tangisan dari Kupu kupunya yang indah setelah ia berhasil melewati komanya yang sempat panjang itu.
"Aku akan membawa Clouds masuk, kau pasti sudah sangat menantikan bayimu itu bukan?" Jennie sambil menghapus noda airmata milik Jane menggunakan tangannya langsung.
"Hem." Jane mengangguk dengan antusias.
Setelah itu, Jennie segera berjalan menuju ke arah pintu keluar.
Cekrekkk
Lisa yang tengah panik karena tidak tahu bagaimana cara menghentikan suara tangisan dari bayinya itu, ia langsung tersentak kaget saat pintu ruangan instalasi rawat inap barusan itu terbuka lebar hingga menampilkan sosok Jennie di situ.
Namun beruntung, sentakan kagetnya itu tidak sampai membuat little princess melompat dari lengan panjang miliknya.
"Hubby, apa yang sedang kau lakukan pada Clouds?!!" Jennie menatap tajam pada saudara iparnya yang hampir saja mencelakai little princess. Begitu pikirnya.
"Ah, hmm itu. Aku tidak tahu."
Seperti tengah tertangkap basah sedang melakukan kejahatan besar, seperti itulah yang Lisa rasakan saat ini karena melihat raut wajah yang ditampilkan oleh Jennie saat ini padanya.
Bagaimana tidak, Lisa hanya berniat untuk menunggu Jennie dan Jane menyelesaikan emosional mereka masing masing di dalam tadi, barulah setelah itu Lisa berencana masuk ke dalam ruangan itu.
Tapi apa itu barusan, suara keras dari tangisan little princess telah mengacaukan rencananya yang tersembunyi itu.
"Kemarikan!" Pinta Jennie pada Lisa.
"Oooeeekkk oooeeekkk!"
"Hmm, ambillah!" Lisa menyerahkan little princess dengan gerakan cepat pada Jennie.
Setelah bayi Clouds berada di tangan yang tepat, suara tangisannya itu langsung mereda.
"Clouds baby, ayo kita temui mommymu di dalam sana, hem?" Jennie kemudian menempelkan hidungnya sesaat pada hidung mungil milik little princess, setelah itu Jennie membawa bayi Clouds masuk ke dalam ruangan tempat Jane menunggunya saat ini.
Kata baby yang Jennie ucapkan barusan itu tidak lagi menggetarkan hatinya, sebab setelah ini ia akan hidup bersama si pemilik nama sayang baby itu sendiri.
Brakkk
Lisa menarik napas panjang dari hidungnya lalu ia menghembuskannya dengan kasar lewat mulutnya, setelah itu ia segera menyusul Jennie masuk ke dalam ruangan tempat Jane saat ini.
Brakkk
Moment haru yang telah Lisa saksikan di dalam ruangan tadi mengakibatkan kecanggungan pada dirinya terhadap Jane, istrinya yang sempat bersi keras menentang rencana pernikahannya dengan Jennie.

KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE YOU BROTHER IN LAW(JENLISA)
RomanceJennie jatuh cinta pada suami dari saudari kembarnya sendiri yang juga tak lain tak bukan adalah teman one night standnya, yaitu Lalisa Manoban. "Kau selalu saja memikirkan tentang Jane, kapan kau akan membuka hatimu untukku sedikit saja, Lisa?" Jen...