50.

2.9K 346 14
                                    

Ditengah keramaian para tamu penting undangan perayaan keluarga Manoban yang sedang menikmati hidangan lezat yang tersedia di tempat acara itu saat ini, Lisa dan Limario tampak sedang mengobrol hangat sambil sesekali mereka saling melempar senyum yang mengandung penuh arti dari segala jenis emosi dari masing masing.

"Selamat bergabung, Limario Park Manoban. Aku tidak pernah menduga sebelumnya bahwa kita akan berbicara di tempat seperti ini." Lisa lalu terkekeh dengan satu tangannya berada di dalam saku celananya, sedangkan tangannya yang lain sedang memegang gelas panjang berisi cairan sampanye.

"Suatu pencapaian besar bagiku bisa berjabat tangan denganmu, Lisa. Kuharap kita tetap seperti ini dalam waktu yang cukup lama. Maaf atas kejadian di masa lalu yang pernah,,,"

"Lim, kau tidak perlu meneruskan itu, kau tahu bahwa aku dan mommy sudah melupakan semuanya itu hingga tidak ada lagi yang perlu untuk dibahas kembali." Lisa menyela ucapan dari Limario barusan.

Setelah itu, Lisa mengangkat gelasnya ke arah Limario.

"Mari bersulang."

"Bersulang."

Kemudian Lisa menyesap cairan sampanye miliknya dengan cara tenang selayaknya kaum bangsawan.

Begitu pula dengan Limario.

"Lim, kau dan aku memiliki darah yang sama. Sebenarnya kita sudah menjadi keluarga kandung semenjak kau ada di dalam rahim milik bibi Min Young. Mungkin saja waktu itu aku dan mommy belum sampai kepada takdir untuk menerima keberadaanmu seperti sekarang ini. Hehe, sangat lucu bukan?" Ucap Lisa setelah ia berhasil meneguk cairan sampanye miliknya, lalu ia terkekeh dengan lirih.

"Ya, kau benar, Lisa. Begitu juga dengan aku yang sempat tidak menyadari hal itu sehingga aku,,," Limario sengaja tidak melanjutkan ucapannya, lalu ia tersenyum sesal akibat mengingat dirinya yang pernah berniat untuk melenyapkan satu persatu anggota dari keluarga Manoban.

"Ah, apa rencanamu setelah membina rumah tangga bersama Jubran, Lim?" Lisa sengaja mengalihkan topik pembicaraan, sebab ia tidak ingin mengingat kejadian itu kembali.

"Aku dan Jubran akan menetap di Swiss setelah pernikahan kami. Tapi jika kau tidak keberatan sama sekali, maka aku dan Jubran akan dengan senang hati mahu berkunjung ke Seoul." Limario bercanda dengan ucapannya sendiri.

Lisa dan Limario terkekeh bersama karena itu.

"Kau pasti sudah mengetahui tentang kekhawatiran keluarga besar kita saat ini mengenai wajah dari Jubran, calon istrimu itu bukan?"

Limario mengangguki perkataan dari Lisa barusan, lalu ia meneguk cairan sampanye miliknya.

"Lim, kuharap kau tidak berpikir jauh sampai ke sana. Aku katakan padamu, semuanya ada batasan tersendiri, dan saat ini aku telah berada di batasan itu. Aku tidak ingin kita bermusuhan kembali seperti sebelumnya."

"Hmmm, kau benar." Limario kembali menyesap cairan sampanye miliknya.

"Maaf, bila di hari bahagiamu bersama Jubran nantinya aku tidak bisa hadir di sana, begitu juga dengan Jane. Tapi Jennie akan hadir di sana mewakili keluarga kecil kami. Aku rasa kau pasti mengerti alasan di balik mengapa aku dan Jane tidak bisa hadir di sana, benar?"

I LOVE YOU BROTHER IN LAW(JENLISA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang