34.

2.9K 370 38
                                    

Kim Tae Hyung alias Kim Jong In, saat ini ia tengah membuka kelopak matanya dari tidurnya yang sempat panjang dengan cara perlahan. 

"Arggghhh. Kepalaku,,,"

Cidera berat yang dialami olehnya di bagian kepalanya itu menimbulkan dampak pusing yang begitu hebat di bagian situ saat ini. 

Kim Tae Hyung yang sedang meringis itu saat ini harus segera tersadar karena, 

"Akhirnya kau bangun juga, Kim Tae Hyung."

Suara barusan itu berhasil membuat Kim Tae Hyung berhenti meringis untuk segera mengalihkan perhatiannya dari langit langit kamar instalasi rawat inapnya itu menuju ke arah si pemilik suara datar barusan.

"Li,,, Lisa?" Jongin terkejut melihat keberadaan madame itu di ruangan instalasi rawat inapnya.

Dimana saat ini Lisa sedang duduk di atas kursi sambil mengiris kulit buah apel menggunakan pisau pemotong buah di tangannya.

"Kenapa. Apa kau merasa terkejut karena melihat keberadaanku di tempat ini? Lantas, apa yang kau harapkan setelah kau membuka matamu itu, Kim Jong In? Apa kau berharap Jane yang menjadi orang pertama yang ingin kau lihat setelah membuka matamu itu, hem?" Tanya Lisa dengan tenang tanpa berniat melepas sedetikpun arah pandangannya dari aktivitas tangannya yang sedang mengiris kulit buah apel itu saat ini.

Kim Tae Hyung menelan ludahnya dengan kasar, sebab Lisa yang tampak begitu tenang dengan pisau di tangannya itu membuat dokter koas itu diliputi oleh rasa takutnya sendiri.

"Ma,,, maafkan aku, madame Lisa."

Lisa beranjak dari tempat duduknya untuk segera menghampiri Kim Tae Hyung, kemudian ia berhasil duduk di tepi brankar yang sama digunakan oleh Kim Tae Hyung saat ini.

"Ja,,, jangan mendekat." Kim Tae Hyung sambil bergidik ketakutan ketika Lisa meraih kedua tangannya.

Lisa memandang kedua tangan milik pria bajingan itu dengan amarah yang memuncak, kemudian dengan gerakan lambat, Lisa membuat tautan keras di sana sambil berkata berikut ini.

"Kim Jong In, apakah kau tahu, tanganmu yang kotor ini sudah sangat keterlaluan terhadap Jane, istriku." Kemudian Lisa dengan perlahan meremas kedua tangan itu bersama bola matanya yang memerah.

"Arggghhh!!!" Kim Tae Hyung menjerit kesakitan karena itu. 

"Setelah apa yang sudah kau lakukan terhadap istriku, kau mendapatkan perawatan medis di rumah sakit yang salah, Kim Tae Hyung. Ah, sepertinya ini memang takdirmu, kau harus habis di tanganku."

"Hen,,, hentikan, aku mohon, arggghhh!"

"Kau mempunyai keberanian yang sangat luar biasa ingin menyentuh istriku. Kau tahu, hal itu merupakan penghinaan besar terhadapku, Kim Tae Hyung." Lisa kemudian mengangkat sedikit telapak tangannya ke arah atas hingga menekan jari jari milik Kim Tae Hyung ke arah belakang.

"Arggghhh!" Kim Tae Hyung semakin menjerit histeris akibat merasakan tulang pada jari jarinya itu akan segera patah ke arah belakang.

"Sudah sejauh mana kau menyentuh istriku, hem?!"

"Arggghhh! A,,, aku tidak sempat menyentuhnya. Kumohon, lepaskan tanganku."

"Lalu kenapa kau hendak membunuh istriku."

"Arggghhh! Aku tidak sengaja, saat itu aku telah dikuasai oleh api cemburu!"

Lisa langsung menekan tangannya dengan sekali dorong hingga tulang pada jari jari itu mengalami patah!

"Arggghhh!!!"

"Kau terlalu lancang menginginkan Jane yang merupakan istri dari seorang Lalisa Manoban, CEO yang berkuasa." Lisa kemudian mengeluarkan botol berukuran kecil dari dalam saku jas mahal miliknya.

I LOVE YOU BROTHER IN LAW(JENLISA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang