15.

5.8K 457 39
                                    

"Hari ini aku kembali ditolak olehnya, appa."

Jongin baru saja mengadu dengan nada suara  sendu disebabkan oleh rasa patah hati yang ia alami untuk yang kedua kalinya.

Sementara itu, Kim Nam Joon menyesap cairan whisky bagiannya dengan damai sambil memikirkan sesuatu hal.

"Aku tidak tahu apa alasannya mengapa Jennie berubah secepat itu, padahal tiga hari sebelum lamaran itu Jennie masih bersikap manis terhadapku, appa." Lanjut Jongin, kemudian ia menghisap ujung rokoknya lalu menghembuskan asap rokoknya itu ke arah atas dengan sekali hembusan kasar.

Kim Nam Joon terkekeh dengan maksud menertawakan kebodohan putranya itu selama ini.

"Satu tahun kau menjalin kasih dengan Jennie tetapi kau tidak pernah sama sekali menaruh hati padanya, namun sejak malam itu kau kembali menjadi bodoh seperti saat kau kehilangan Jane. Kau sungguh konyol, Jongin!" Kim Nam Joon sambil memandang bengis pada Jongin yang bodoh.

Setelah itu, Kim Nam Joon menyulut sebatang rokok untuk ia isap dengan maksud untuk menetralisir emosinya.

Sementara itu, Jongin meneguk habis cairan whisky dari dalam gelasnya, lalu setelah itu ia terkekeh menertawakan penyesalannya yang terlambat.

"Kenapa aku tidak pernah menyadari bahwa selama ini Jennie tidak kalah cantik dari Jane, appa?" Tanya Jongin sambil membayangkan sosok Jennie yang semakin cantik setiap kali ia melihat dokter umum itu di rumah sakit.

"Seharusnya dari sejak awal itu kau mendengarkan saranku saja, Jongin. Jika saja waktu itu kau bisa berpura pura tulus mencintai Jennie, maka rencana yang sudah aku susun rapi selama ini tidak akan gagal seperti ini. Kau memang sangat payah dan bodoh!" Sahut Kim Nam Joon.

Jongin mendongak melihat pada Kim Nam Joon dengan tatapan kesalnya sambil berkata berikut ini.

"Appa, kenapa kau selalu saja lebih mementingkan rencanamu itu daripada kebahagiaan putramu sendiri?! Jika saja waktu itu kau memberikan aku restu menikah dengan Jane, maka sudah pasti hidupku tidak akan terasa sakit seperti ini!"

"Persetan dengan perasaan cinta yang kau punya itu, Kim Jong In! Kau harus ingat bagaimana saat itu eommamu merenggang nyawa! Hanya kaulah satu satunya yang bisa membalas kematian itu. Sadarlah kau!" Balas Kim Nam Joon.

"Persetan juga dengan rencanamu itu, appa!!!" Jawab Jongin dengan nada suara marah.

"Kim Jong In!!!"

Prankkk!!!

Kim Nam Joon baru saja membanting gelas berisi whisky yang sedari tadi ia pegang setelah ia membentak Jongin.

Lalu setelah itu Kim Nam Joon langsung mengangkat bokongnya untuk segera mengambil langkah menuju ke arah Jongin dan meraih bagian kerah kemeja yang Jongin kenakan saat ini.

"Jaga ucapan kau itu!" Lanjut Kim Nam Joon.

Jongin yang sama temperamennya dengan Kim Nam Joon itu, ia menantang ayahnya itu melalui sorot matanya yang tajam dan memerah.

"Cintamu pada dua wanita arogan itu jangan sampai membuat kau buta pada siapa Son Ye Jin bagi hidupmu! Wanita itu yang telah begitu tulus merawat dan membesarkan kau ketika ibu kandungmu pergi meninggalkan kita!" Lanjut Kim Nam Joon.

Saat itu juga Jongin mengerjabkan matanya lalu ia mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Kim Min Seok, dia adalah orang yang harus bertanggungjawab atas kematian Yejin. Putrinya yang arogan itu bahkan telah memberikan penghinaan besar bagi kita malam itu. Seharusnya hal itu bisa menjadi point bagimu! Keluarga itu harus mendapatkan balasan yang lebih daripada itu. Apa kau sudah mengerti itu, sialan!!!" Kim Nam Joon lalu melepas kerah kemeja milik Jongin dengan kasar kemudian ia berbalik badan dan memasukkan tangannya ke dalam saku celananya.

I LOVE YOU BROTHER IN LAW(JENLISA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang