6.

5.5K 427 6
                                    

Mansion Kim

Saat ini Kim Min Seok dan Lee Dae Hee sedang duduk santai di taman belakang menikmati tengah hari mereka sambil ditemani oleh masing masing segelas kopi panas.

"Rumah ini terasa sangat sepi sekali, yeobo." Lee Dae Hee berucap sendu sambil melirik ke arah ponselnya yang ia taruh di atas meja di depannya.

Sedari kemarin Lee Dae Hee tiada henti hentinya mencoba untuk menghubungi Jennie, namun putri sulungnya itu sama sekali tidak menjawab panggilan teleponnya.

"Sejak dua tahun yang lalu rumah ini sudah terasa begitu sepi, lalu kenapa baru sekarang kau menyadarinya, yeobo." Kim Min Seok kemudian menyesap cairan kopi bagiannya dengan tenang.

"Sebagai seorang eomma, kerinduanku ini terhadap Jennie membuatku terasa sepi. Haa, aku sudah tidak sabaran lagi menunggu waktu dimana kita akan mengunjunginya, yeobo." Balas Lee Dae Hee kemudian.

"Hmmm, kau bersabarlah. Aku yakin saat putri dan menantu kita datang berkunjung ke rumah ini, kau pasti akan terhibur karena itu." Ucap Kim Min Seok. 

"Astaga, hampir saja aku melupakan hal itu. Kalau begitu aku harus segera pergi berbelanja, agar keperluan putri dan menantu kita, juga kebutuhan mereka berdua, dan bahan makanan yang menjadi kesukaan mereka berdua tersedia dengan lengkap. Putri dan menantu kita harus merasa nyaman selama berada di rumah ini."

"Hmmm, pergilah kalau begitu, pastikan semua keperluan putri dan menantu kita itu sudah kau lengkapi dengan baik."

Setelah mendengar ucapan dari Kim Min Seok barusan, Lee Dae Hee segera beranjak dari tempat duduknya.

Tidak lupa ia segera meraih ponselnya.

Namun hal yang tidak terduga sebelumnya tiba tiba terjadi pada ponsel itu sebelum Lee Dae Hee berhasil meraihnya.

Drrrtt drrrtt drrrtt

Lee Dae Hee mengembangkan senyum lebar di bibirnya tatkala ponselnya yang bergetar saat ini menampilkan contact person atas nama Jennie Mandu.

Tanpa perlu berpikir panjang lagi, Lee Dae Hee langsung menggeser tombol hijau ke sisi kanan, kemudian ia menempelkan ponselnya itu ke bagian telinganya.

"Yeobeseyo, sayang." Jawab Lee Dae Hee dengan raut wajah yang terlihat senang sambil ia kembali duduk di tempatnya yang semula.

Bertepatan dengan itu, Kim Min Seok mendongak dengan senyum senang di bibirnya, sebab ia bisa menebak siapa orang yang berada di balik sambungan telepon itu.

"Yeobeseyo, eomma. Hmmm, bagaimana kabarmu di sana, eomma?" Tanya Jennie dari sebrang sana.

"Hehe, eomma semakin panjang umur setelah kau menanyakan kabar eommamu ini baru saja, Jennie. Eomma berharap kau sedang baik baik saja di sana saat ini karena setelah sekian lama kau tidak mahu menghubungi eomma dan akhirnya kau mahu menghubungi orangtuamu ini. Hehe." Jawab Lee Dae Hee.

"Eomma, jangan membahas hal,,,"

"Ah, sayangku, bagaimana dengan ujian terakhirmu hari ini, hem?" Potong Lee Dae Hee, agar ia dan putrinya itu tidak sampai memperdebatkan hal itu kembali.

"Hmmm, semuanya berjalan sesuai apa yang aku harapkan, eomma. Aku bahkan telah selesai menyusun skripsiku dengan sempurna karena alasan aku yang harus mengejar targetku." Jennie dari sebrang sana sambil menyentuh perutnya yang rata.

"Eomma percaya akan itu karena kau terlahir sebagai orang yang jenius, Jennie. Hehe." Lee Dae Hee sambil melirik Kim Min Seok.

"Nyalakan mode speaker on pada ponselmu itu, yeobo." Suruh Kim Min Seok tanpa suara.

I LOVE YOU BROTHER IN LAW(JENLISA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang